Lampung Timur – Anggota DPRD Kabupaten Lampung Timur angkat bicara soal temuan puluhan lembar kartu remi yang tercecer di lokasi kecelakaan mobil dinas Sekda Lampung Timur, M. Jusuf.
Anggota DPRD Lampung Timur, Teguh Suyatman berpendapat, wajar jika masyarakat kecewa dengan temuan kartu remi tersebut, dikarenakan kartu itu identik dengan perjudian, menurutnya, tidak layak mobil dinas pejabat membawa sarana atau media berbau perjudian, baiknya Bupati ataupun Gubernur dapat melakukan evaluasi atau mengkaji ulang Sekda Kabupaten Lampung Timur, yang tidak menghargai jabatannya, yang diduga menyimpan kartu kartu remi di dalam kendaraan dinas.
“Tok bisa-bisanya tersimpan dalam mobil dinasnya? Karena itu, kami minta Bupati ataupun Gubernur melakukan evaluasi atau mengkaji ulang lagi Sekda di Lampung Timur ini,” tegas politisi PKS ini, Kamis (23/12/21).
Pada bagian lain, Purwianto Anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra pun mengungkapkan hal serupa,
Menurut anggota DPRD yang sudah dua periode itu pun menyampaikan ketidakpantasan kartu tersimpan dalam randis Sekda.
“Bisa saja itu punya sopirnya atau pengawalnya.Tapi terap tidak sepantasnya randis Sekda ada kartu remi di dalam mobilnya,” ujar Purwianto.
Temuan kartu remi di dalam mobil dinas Sekda tersebut telah mengecewakan masyarakat, lantaran hal tersebut, salah satu elemen masyarakat pun telah melaporkan Sekda Lampung Timur ke Inspektorat setempat.
Sementara Nurfauzan Anggota Komisi III DPRD Lampung Timur pun mengecam temuan kartu remi tersebut, kata dia terkait kartu remi di Randis Sekda, jika memang benar keberadaannya, maka hal itu terkait ketidakpatutan etika sebagai seorang pemimpin.
Kemudian, satu di antara peran pemimpin adalah keteladanan, baik perkataaan, tindakan. karena segala hal melekat keseharian, kebiasaan menjadi cermin dan teladan.
Kartu remi sesuatu yang identik dengan perjudian, oleh karenanya selayaknya seorang pemimpin menjauhkan diri dari kehidupan itu.
‘Bahwa ada alasan sebagai pengusir penat dan hiburan, maka.ada banyak hal positif lainnya yang bisa dikerjakan untuk tujuan baik. Secara pasti terkait keberadaan karru remi di Randis masih jadi polemik kebenarannya, setidaknya menjadi pelajaran untuk para pemangku kebijakan lainnya sebagai pemimpin dan teladan bagi masyarakat yang dipimpinnya,” tandasnya. (FR)