Lakalantas, Banyak Kartu Remi di Mobil Dinas Sekda Lampung Timur

Lampung Timur – Sekda Kabupaten Lampung Timur, M. Jusuf beserta istri mengalami lakalantas di desa Mataram Marga, Sukadana, Lampung Timur tepatnya di perempatan lampu merah Sukadana, Jumat (17/12/2021) pagi.

 

Mobil dinas yang ditumpangi mereka berplat BE 8 N, terbalik melintang di pembatas jalan jalur dua lampu merah.

 

Menurut keterangan saksi di lapangan Sekda beserta istri dan sopir langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lamtim dan segera mendapatkan penanganan oleh petugas.

 

Istri Sekda Lampung Timur, Sugiyati saat ditemui di RS Sukadana mobil yang dikendarai sopir bernama Bayu membanting ke kiri karena menghindari mobil yang melaju dari arah berlawanan

 

”Posisi lampu kami hijau, lalu sopir melaju, tanpa disangka ada kendaraan lain yang juga melaju dari arah memotong, kemudian sopir kami membanting setir menghindari mobil tersebut tersebut kemudian terjadilah kecelakan  tersebut dan saya tidak ingat lagi karena panik, bahkan yang membangunkan saya dari kendaraan saya saja tidak tahu,” ungkapnya.

 

Dari pantauan media di RSUD Sukadana, sekda, istri dan sopir tidak mengalami luka serius, sementara Sekda Lampung Timur sepertinya mengalami luka serius tampak ada dironsen karena kepalanya terbentur.

 

Dan tampak beberapa pejabat Lampung Timur ikut hadir dalam pemeriksaan sekda di RSUD

 

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak RSUD Lampung Timur.

 

Fauzi Ahmad warga Mataram Marga yang berada di tempat kejadian justru merasa peristiwa kecelakaan tersebut adalah salahsatu ungkapan alam terhadap pejabat daerah yang diduga semena-mena dengan jabatannya.

“Di tempat kejadian, saya melihat ada orang berseragam batik. Saya yakin dia pegawai negeri atau tenaga honor, tiba-tiba mencopot plat nomor kendaraan Dinas Sekda. BE 8 N. Tentu saya kecewa dengan tindakan itu, ada apa, kami mengira ada yang disembunyikan dari masyarakat, mengenai status kendaraan. Bukan hanya itu, dari lokasi mobil dinas itu juga banyak sekali kartu remi, mungkin juga ada kaitan dengan kartu, sehingga plat nomor mobil dilepas dan dibawa pergi pegawainya,” ujar Fauzi Ahmad.(FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *