Tercecernya puluhan lembaran kartu remi di lokasi kecelakaan mobil dinas Sekda Lampung Timur, M. Jusup benar-benar memukul kita semua.
Kejadian yang tak lazim ini seperti peringatan, pemberitahuan atau renungan. Peringatan jika semua orang bisa saja terkena musibah tak memandang dia seorang pejabat. Pemberitahuan pada khalayak publik mungkin seorang pejabat juga ditengarai gemar berjudi atau iseng menghabiskan waktu untuk bermain kartu. Dan renungan untuk Bupati Lampung Timur, Dawam Rahardjo agar lebih selektif memilih Sekda.
Banyak spekulasi bermunculan ihwal ditemukan barang yang identik dengan perjudian itu. Milik Sekda atau si sopir? karena merekalah di antara korban kecelakaan tunggal yang di dalam mobil dinas berplat BE 8 N itu, pertanyaan menyeruak di benak, apakah ASN berkarir tertinggi di Bumei Tuah Bepadan ini gemar berjudi? Ingin menghabiskan waktu bermain kartu remi? Atau apa karena ditemukan banyak lembaran kartu remi, tinggal renungkan sendiri.
Kartu remi itu diyakini dari dalam mobil dinas Sekda yang terguling melintang di pembatas jalan jalur dua lampu merah Sukadana, Lampung Timur yang dikemudikan sopir, Bayu.
Terlepas spekulasi kebiasaan Sekda atau si sopir itu benar atau tidak yang pasti lembaran kartu remi itu tercecer di lokasi kejadian kecelakaan, banyak warga setempat yang menyaksikan dan diabadikan di berbagai media online dan media sosial.
Miris, geli dan nyinyir di rentetan kolom komentar berita online dan media sosial pascadiketemukannya banyak lembaran kartu remi, mulai dari pejudi berat, waduh berserakan (kartu), mungkin habis main leng (salah satu permainan kartu remi), habis begadang dan kalimat nyinyir lainnya.
Sejatinya Sekda adalah jabatan bergengsi, jabatan tertinggi ASN, bahkan dikatakan simbol atau cermin dari pimpinan tertinggi di Kabupaten Lampung Timur.
Pertanyaan yang muncul jika Sekda diduga gemar berjudi atau kerap iseng menghabiskan waktu bermain kartu remi, bagaimana dengan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur?. Apakah mereka tahu ihwal dugaan kegemaran atau keisengan sang Sekda menghabiskan waktu? Jika benar, baiknya dievakuasi.
Penulis meyakini banyak ASN di Lampung Timur yang mumpuni menjadi Sekda, cakap dan bisa membawa nama baik Lampung Timur.
Di sinilah pentingnya kepala daerah untuk lebih selektif lagi dalam memilih Sekda. Sekda tak hanya pintar, cakap, golongan cukup dan apalah lainnya. Yang terpenting dan terutama adalah soal akhlak Sekda.
Jika kartu remi itu bukan milik Sekda, dimungkinkan milik sopir, Bayu. Jika milik Bayu baiknya Sekda kedepan lebih selektif mencari sopir, utamakan tahu latar belakang sopir.
Bagaimana pun banyak khalayak dan penulis menduga kartu remi itu milik Sekda. Semoga saja dugaan dan asumsi publik ini dijawab dengan jujur.
Oleh: Andi Priyadi
Wartawan Lampung