Bandar Lampung – Seorang pedagang kopi bernama Lasmi (50) di RSUD Abdul Moeloek Lampung menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Satpam setempat, menuai kecaman dari berbagai pihak.
Kali ini datang dari Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, yang mengaku prihatin atas tindakan kearoganan Satpam tersebut, dimana Ia seharusnya melayani dengan humanis dan bijak.
“Saya ikut prihatin. Sebaiknya pihak RSUD Abdul Moeloek segera melakukan perbaikan sistem atau di evaluasi,” kata Deni Ribowo, saat dimintai keterangan, Selasa (7/9/2021).
Mengapa hal ini harus dievaluasi lanjunya, karena ini untuk rumah sakit bagaimana tetap melayani masyarakat yang humanis dan menghindari pelayanan yang arogansi. Sehingga tidak terulang lagi tindakan yang tidak patut pada pelayanan publik.
“Seperti yang yang kita ketahui itu sering dikeluhkan oleh keluarga pasien,” ucapnya.
Dengan adanya tindakan itu jelasnya, tentunya Komisi V DPRD Lampung juga terus melakukan pengawasan pada pelayanan rumah sakit tersebut.
“Karena RS ini adalah rumah sakit andalan Lampung, jangan sampai masyarakat berobat di sana memgalami tekanan atau semacam intimidasi karena petugas yang arogan,” tuturnya.
Ia juga meminta pihak rumah sakit untuk pelaku di nonaktifkan dahulu karena ini sudah masuk dalam proses hukum.
“Apa lagi korban sudah melapor ke Polresta Bandar Lampung. Jadi biarkanlah pihak berwenang yang melakukan penanganan,” tegasnya. (*)