Lampung Timur – Lagi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), kembali dipanggil hearing Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Timur.
Komisi III kembali meminta pertanggungjawaban dinas PUPR atas perbaikan jalan proyek tahun 2020 tersebut.
Kepala Dinas PUPR, Verzanita Hasan
hadir saat itu didampingi beberapa pejabat teknis PUPR, mendengarkan berbagai sikap dan pernyataan dari wakil rakyat itu, seperti pada hearing sebelumnya.
“Sebelumnya kita sudah pernah melakukan hearing terkait pekerjaan yang memang kita lihat kurang berkualitas. Maka dalam hal ini kami ingin mendengar terkait langkah yang telah dilakukan oleh dinas PUPR terkait pekerjaan yang kurang berkualitas tersebut. Karena kami berharap ada sanksi dari dinas PU bagi perusahaan yang kinerjanya kurang bagus sehingga ada efek jera bagi rekanan yang kurang peduli dengan kualitas pekerjaan.
Secara keseluruhan hasil pekerjaan dari 170 paket pada PUPR tahun anggaran 2020 masih kurang maksimal. Maka komisi III berharap ada tanggung jawab dari PUPR,” ujar Andre, Jumat 25/06/2021, diruang sidang
Anggota DPRD, Taufik Gani, dengan tegas meminta pertanggung jawaban dinas terkait, di antaranya, perihal pembayaran retensi, apabila belum ada perbaikan.
“Masa’ jalan baru dibangun sudah rusak. Apabila tidak segera dilakukan perbaikan, Jangan salahkan kami dari Komisi III, untuk melanjutkan permasalahan itu kepada penegak hukum,” tegasnya.
Menanggapi pernyataan komisi III DPRD Lampung Timur, Verzanita meyampaikan, pihaknya telah menindaklanjuti hasil monitoring yang dilakukan tim tekhnis dinas PULR.
“Memang banyak pekerjaan yang perlu perbaikan. Dari 172 pekerjaan, ada sekitar 15 paket paket proyek yang dana retensinya belum kita bayarkan karena belum melakukan perbaikan sesuai masa pemeliharaan.
Saat ini memang proses administrasi pencairan dana retensi sedang berlangsung, maka kami masih terus menerima masukan terkait pekerjaan yang dianggap tidak melakukan pemeliharaan. Kami setuju dengan masukan dari Dewan yang ada, sehingga sampai saat ini Tim masih terus melakukan pengecekan pekerjaan yang memang kurang berkualitas dan tidak melakukan pemeliharaan.
Maka dalam hal ini kami berharap kalau ada pekerjaan yang dianggap kurang berkualitas maka kita dapat turun sama-sama untuk melakukan pengecekan,” ujarnya. (FR)