PPKM Diperpanjang, Bupati Pesawaran Tekan Lonjakan Kasus Corona Jelang Lebaran

 

PESAWARAN-Guna menekan lonjakan penyebaran covid-19 saat mudik pada 4-17 Mei 2021, di Pesawaran, pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan perpanjangan PPKM, mengingat masih mewabahnya sebaran covid-19.

Hal tersebut disampaikan Dendi Ramadhona Kaligis dalam acara silaturahmi bersama warga 10 desa Kecamatan Teluk Pandan di Masjid Darul Falah Sidodadi, Jum’at (30/04/2021).

” Jadi kita jangan lengah. Jangan kita menyerah. Saya tahu kita sudah jenuh hari ini. Sudah setahun lebih enggak menentu ini kondisi keadaan negara, daerah, Karena corona masih mewabah di negeri kita, bukan ngada-ngada, bukan bohong, tapi ternyata ada virus dan menyebabkan kematian,” ucap Bupati Pesawaran.

di Kabupaten Pesawaran, sambung Dendi, beresiko mengambil langkah untuk melaksanakan safari Ramadan ini sebenarnya, tapi karena keinginan desakan, dan juga niatan yang benar-benar untuk masyarakat, maka beranikan untuk mengadakan safari Ramadan, yang sudah dua tahun lalu.

” Terakhir safari Ramadan 2019, di tahun 2020 tidak ada, dan di tahun 2021 baru ada lagi dalam rangkaian acara yang baik, maka tolong kita sama-sama jaga protokol kesehatan. Apabila mengada acara seperti ini dengan protokol kesehatan,” ucapnya.

Maka dari itu lanjut Dendi menghimbau dan berhak pada masyarakat khususnya Kecamatan Teluk Pandan, hati-hati. Teluk Pandan pernah menjadi zona merah penyebaran kasus corona atau virus covid-19. Jangan sampai lagi kena zona merah. Sekarang sudah mulai zona Hijau.

” Tapi itu bukannya kita bertambah lengah malah kita sudah berhasil, dan tentunya itu belum berakhir. Jadi hati-hati, kita bagus, sudah hampir tidak ada kasus per kecamatan, per desa. Tapi, kurun waktu satu bulan ini melonjak,” katanya.

” Ini yang kata orang gelombang kedua. Yang tadinya kasus sehari cuman 10, 16. Sekarang sudah mulai ratusan lagi di Lampung. Apalagi di negara tetangga di India itu lihat, yang tadi hanya 6.000 sehari, 10.000 paling banyak, sekarang 300.000 jiwa/orang per hari yang kena corona. Karen lengah di sana. Dipikirnya corona sudah tidak ada,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *