Lampung Timur – Tak ingin tertinggal dalam program peduli pembangunan, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Kabupaten Lampung Timur kecewa dengan para camat se-kabupaten Lampung Timur.
Psalnya, pejabat setingkat camat tidak melibatkan OKP dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
Muslih Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Lampung Timur Hi. M. Muslih mengatakan rasa kecewa terhadap para camat yang notabenya sebagai perpanjangan tangan bupati tidak mengindahkan keberadaan para irganisasi kepemudaan di kabupaten itu, pasalnya, dalam kegiatan rencana pembangunan daerah, otganisasi kepemudaan tidak ada satupun yang diajak ikut serta (undang)..
Menurutnya, tingkat keseriusan pemerintah dalam giat pembangunan daerah tentu tidak akan meninggalkan pemuda, faktanya, dari hasil pantauan GP Ansor, semua camat yang ada di kabupaten Lampung Timur, saat melakukan Musrenbang, baik tingkat desa hingga kecamatan, tidak ada satu camatpun yang mengundang OKP.
“Mestinya, para camat itu faham dengan keberadaan organisasi kepemudaan, kita juga ingin ikut andil dalam proses pembangunan daerah, terlebih para pemuda yang ada di wilayahnya masing-masing, faktanya, saat ini kita dari pemuda tidak pernah diajak ikut serta, karena itu saya, khususnya GP Ansor merasa sangat kecewa terhadap para Camat, yang tidak menganggap kami ada disini,” tegas Muslih Rabu (17/03/21).
Senada dengan GP Ansor, Ketua Markas Cabang LMP Lampung Timur, Amir Faisol juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, saat ini pihak Pemerintah Kabupaten tengah menyerap hasil Muyawarah pembangunan, desa hingga ke tingkat kecamatan, sayangnya, tidak ada satupun camat yang mengikut sertakan organisasi kepemudaan, dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
“Dari fakta yang terjadi saat ini, tentunya kepala daerah dapat menilai tingkat kepiawaian serta keseriusan para camat dalam memdukung program pembangunan yang telah digaung-gaungkan Pak Bupati, agar pemerintah melibatkan semua unsur kemasyarakatan demi pembangunan Kabupaten berjuluk Bumei Tuah Bepadan”. Artinya, jika kita kaji itu, para camat yang aktif saat ini tidak sungguh-sungguh peduli dengan pembangunan, faktanya, dapat kita lihat kebijakan yang terkesan menutup diri dengan pemuda ataupun ormas,” tandas Amir Faisol. (FR)