Walikota Metro Pimpin Rakor Evaluasi Penanganan Covid-19 secara Virtual

Metro – Pemerintah Kota Metro, Lampungmelaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dan Evaluasi Covid-19 lewat zoom meeting yang dipimpin langsung oleh Walikota Metro Wahdi Siradjuddin di OR Setda, Kamis (04/03/2021).

Pada kesempatan itu, Walikota Metro Wahdi menuturkan Pemerintah Kota Metro harus bisa mengatasi masalah dan penanggulangan Covid-19. Terutama saat ini berkaitan dengan masalah vaksinasi.

“Masalah vaksinasi, membuat tantangan tersendiri. Maka kita harus berfikir cara penanggulangan dampak pemulihan sosial yang dimulai dari masyarakat. Saat ini stabilitas di Kota Metro sudah sangat baik dalam penanganan Covid-19,” ujar Wahdi.

Wahdi mengatakan bahwa kita merupakan pelayan masyarakat. Maka kita harus melayani mereka dan jangan lupa jaga kesehatan.

“Saya ingatkan kembali bahwa saat imunitas kita turun dan berada dalam ruangan lebih dari 2 jam dengan keadaan prokes. Jangan sekali-kali membuka masker, terlebih bagi mereka yang berusia diatas 60 tahun dan mempunyai penyakit paru kronis, auto imun dan hipertensi,” kata Wahdi.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Kesehatan Erla Andrianti, memaparkan bahwa total kasus positif Covid-19 di Kota Metro berdasarkan data hari ini terdapat 629 kasus. Dengan kasus baru 7, kasus lama diisolasi sebanyak 45, kasus selesai isolasi 549 dan kasus kematian 28.

“Berdasarkan perubahan kasus perbulan januari merupakan kasus tertinggi, bulan februari mengalami penurunan. Sejak tanggal 24 sampai dengan 28 februari mengalami zona orange, tertinggi disumbang oleh Metro Pusat dengan kasus terkonfirmasi 200 pasien, kasus sembuh 171 pasien dan kematian 11 orang. Untuk data perkelurahan tertinggi yaitu kelurahan Iringmulyo sebanyak 11,1%, Kelurahan Metro 10% dan Kelurahan Mulyojati 9,4%,” papar Erla.

Lanjutnya, Erla menjelaskan mengenai kasus kematian mencapai 28 orang, kematian terbanyak di bulan Januari 2021 dan terbanyak di Kelurahan Metro. Untuk umur konfirmasi terbanyak usia produktif 15-59 tahun 79,8%.

“Kasus tanpa gejala 76%, tanpa riwayat perjalanan 76%, tanpa riwayat kontak 70%. Klaster penyebaran Covid-19 terbanyak dari klaster keluarga sebanyak 99 keluarga, 211 orang diikuti oleh kluster kantor,” ujar Erla.

Selanjutnya, perwakilan dari BPDB Metro menjelaskan, tentang penanganan Covid-19 dari BPBD berupa tempat isolasi di wisma Alvaro dan Gedung Pramuka di Kelurahan Sumbersari sebagai alternatif adanya lonjakan pasien.

Peran aktif BPBD yaitu sosialisasi virus covid-19 di tempat keramaian dan pos perbatasan. Menitikberatkan di tempat tertentu, karena tingginya keluar masuk masyarakat dari luar daerah diberikan semprot desinfektan.

“Kemudian dilakukan penyemprotan secara massal dengan masyarakat, lalu pos pantau yang masih berada di Taman Kota, Pasar Cendrawasih dan Pasar Nuban. Maka dilakukannya giat apel besar dan monitoring pelaksanaan kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti pernikahan ditekankan harus ada tata cara mengikuti prokes tersebut,” papar perwakilan BPBD. (Bams)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *