Pesawaran – Jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Pesawaran, Lampung 2020, 9 Desember 2020 mulai memanas.
Setelah sebelumnya kelompok yang mengatasnamakan KBNU Kabupaten Pesawaran pada Jum’at 25 September 2020 mendeklarasikan dukungan dan siap memenangkan pasangan Dendy-Marzuki.
Mereka mendeklarasikan diri di lokasi peletakan batu pertama pembangunan kantor PCNU Kabupaten Pesawaran tepatnya di Kecamatan Gedong Tataan. Dukungan itu disampaikan langsung oleh Rois Syuriah PCNU Kabupaten Pesawaran KH. Ahmad Ma’sum Abror.
Pascadeklarasi itu muncul banyak kritik terhadap sikap KBNU tersebut.
“Saya sebagai salah satu generasi muda NU Kabupaten Pesawaran, menyayangkan kelompok yang mengatasnamakan KBNU Pesawaran mendukung salah satu Calon Bupati. Alangkah murahnya harga NU kalau hanya dihargai akan dibantu pembangunan kantor PCNU. Apalagi jika uang itu bersumber dari APBD bukan sumbangan pribadi dari Dendi (calon Petahana),” kata mantan Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran dari PKB, Febi Arisma melalui siaran pers, Selasa 29 September 2020.
Menurutnya, jika uang APBD artinya itu uang rakyat dan sudah sewajarnya Bupati Pesawaran, Dendi Romadona yang juga calon Bupati memberikan perhatian kepada ormas sekelas NU.
“Yang kontribusi untuk bangsa dan negaranya nyata dan jelas,” kata dia.
Ia berujar, jika memang uang itu dari APBD pertanyaannya adalah, kenapa baru tahun ini diturunkan tidak dari awal awal ketika Dendi menjadi Bupati.
“Seharusnya KBNU mampu mencerna ini dengan baik serta memberikan kritik kepada Dendy yang hampir 5 tahun memimpin Kabupaten Pesawaran tidak ada kemajuan yang berarti, bukan malah merendahkan diri dengan mendukungnya hanya gara-gara akan dibantu pembangunan kantor PCNU pakai uang APBD. Ini jelas merendahkan martabat keluar besar NU Kabupaten Pesawaran, yang strategis dan yang cerdaslah dalam bersikap, jangan dijual murah NU ini, kasihan para Masyayikh NU,” ucapnya.
Dendy sudah sangat nyata telah gagal memimpin kabupaten Pesawaran, gagal membangun kabupaten Pesawaran, apa yang membuat sekelompok orang yang mengatasnamakan KBNU pesawaran mendukung kembali Dendi, dan jika nanti Dendy kalah maka kita semua malu sebagai bagian dari KBNU Pesawaran, oleh karena nya saya mengajak kepada seluruh warga Nahdliyyin untuk objektif dalam memberikan pilihan kepada calon Bupati Pesawaran 9 Desember 2020 nanti. Dan yang telah gagal memimpin tidak usah dipilih kembali,” tutur Feby.
“Saya akan menggalang kaukus muda KBNU Pesawaran untuk melawan sikap semena-mena dari orang orang yang mengatasnamakan KBNU Pesawaran yang membawa NU dalam urusan dukung mendukung calon. Ini memalukan. Kalau cuma kantor PCNU kita bisa menggalang koin untuk membangunnya dari seluruh warga Nahdliyyin, tidak perlu mengadaikan harga diri kepada salah satu calon, apalagi kalau sumbangan itu dari APBD,” tutup Feby.(red)