Metro – Pandemi Covid-19 belum juga bisa dikatakan berakhir. Namun, kehidupan harus terus berjalan dan tidak bisa selamanya manusia diam mengisolasi diri. Untuk itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro mengajak masyarakat kota setempat untuk mentaati instruksi pemerintah melalui TNI dan Polri dalam mematuhi protokol kesehatan menuju new normal.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua I DPRD Kota Metro Anna Morinda dalam siaran Persnya secara daring, Kamis (28/5/2020). Menurutnya, jika new normal tidak segera diberlakukan sejumlah kemungkinan seperti runtuhnya ekonomi, industri tidak berjalan, masyarakat kehilangan penghasilan dan kekacauan pun dapat terjadi.
“Kita kembali di kehidupan yang dinamakan new normal. Tidak selamanya kita berada di dalam ruangan bekerja secara daring, tapi tetap harus perhatikan SOP kesehatan. Jaga jarak, mandi usai keluar dari rumah, selalu cuci tangan dengan sabun, dan gunakan masker. Ikuti peraturan pemerintah dan instruksi TNI-Polri, dengan bergotong royong kita bisa hadapi Covid-19,” ajaknya.
Ia mengajak masyarakat mulai membiasakan hidup seperti biasa berdampingan dengan virus corona penyebab Covid-19, tentunya dengan protokol kesehatan yang harus diikuti agar tak turut terjangkit. Upaya tersebut yang kemudian kita sebut sebagai kehidupan dengan pola kenormalan baru atau the new normal life.
“Secara sederhana, new normal ini hanya melanjutkan kebiasaan yang selama ini dilakukan selama isolasi di rumah, kedalam kehidupan yang lebih luas. Mulai dari memperbanyak interaksi melalui online, pembayaran secara digital, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, dan lainnya. Seperti yang disampaikan Europol, badan khusus kriminalitas Uni Eropa, untuk menjalani hidup aman dari segala bentuk tindak kriminalitas di masa penerapan the new normal atau pola hidup normal baru itu dibagi ke dalam 4 segmen keamanan, mulai dari rumah, data, anak-anak, hingga finansial,” beber Anna.
Dikutip dari laman kompas.com, Sejumlah tips hidup aman selama penerapan new normal dibagi menjadi 4 segmen yaitu :
1. Rumah
Di era new normal ini, masyarakat sudah mulai bisa kembali beraktivitas di luar rumah seperti biasa. Di sisi lain, potensi aksi kejahatan pun akan terus meningkat, karena mencari uang menjadi semakin sulit.
Untuk itu, ketika meninggalkan rumah dalam keadaan kosong, ingatlah untuk selalu mengunci pintu dan jendela agar meminimalisasi terjadinya tindak kriminal, seperti pencurian.
Selanjutnya, Anda juga diminta untuk sebisa mungkin menghindari membagikan lokasi rumah atau tempat anda berada saat itu juga melalui media sosial. Ingat, kejahatan bisa terjadi dengan memanfaatkan informasi itu.
Terakhir, jauhkan barang-barang berharga dari pandangan orang lain. Barang berharga ini bisa jadi barang yang ada di rumah atau barang yang melekat pada badan anda, seperti perhiasan dan gadget.
2. Data
Poin kedua yang disorot oleh Europol adalah terkait dengan kemanan data, dalam hal ini data digital. Dalam keseharian di era new normal nantinya masyarakat akan lebih banyak berkomunikasi menggunakan piranti online.
Untuk itu berhati-hatilah terhadap segala bentuk kejahatan di dunia maya. Jika melakukan telepon video, pilih lah penyedia yang diketahui keamanannya. Cadangkan semua data dan biarkan software selalu terperbaharui.
Selanjutnya, gunakan kata kunci yang kuat untuk semua akun yang penting. Apabila akan mengakses data perusahaan untuk urusan pekerjaan, maka gunakan peralatan dari kantor.
Kemudian berhati-hatilah dalam menerima informasi dan menyebarkan informasi. Pastikan informasi yang anda terima/bagikan bukanlah sebuah kebohongan.
3. Anak
Aspek keamanan ketiga adalah anak. Di masa pandemi dan new normal ini, jangan lupa untuk juga diskusikan dengan si kecil tentang situasi yang sedang berlangsung dan apa yang harus ia lakukan.
Jangan biarkan anak Anda sendirian melalui kondisi ini tanpa ada arahan dari orangtua atau orang dewasa di sekitarnya. Beri tahu mereka mana yang baik untuk dilakukan di ranah online dan offline.
Lalu, buatlah peraturan padanya untuk selalu menggunakan gawai di area umum, dan bukan privat seperti kamar. Tujuannya tentu agar kegiatannya bisa selalu diawasi.
4. Keuangan
Aspek terakhir yang juga harus diperhatikan ketika menjalani hidup dengan pola normal yang baru adalah keamanan dari segi finansial atau transaksi keuangan.
Di masa yang rentan terhadap infeksi virus ini, ada baiknya berbagai macam transaksi keuangan dilakukan secara digital dengan menggunakan kartu kredit.
Proses transaksi secara offline memungkinkan kita lebih banyak bertemu dengan orang dan menyentuh uang fisik yang di dalamnya terdapat banyak bakteri, juga bisa menjadi media tempat virus berada.
Namun, saat melakukan transaksi digital, jangan lupa untuk menggunakan koneksi yang aman sehingga bisa terhindar dari aksi kriminal yang menyasar korban di dunia digital.
Jika memutuskan untuk berbelanja secara online, pastikan toko atau penyedia barang/jasa yang Anda akses dapat dipercaya. Sebaliknya, jangan lakukan proses pembelian dengan pihak yang tidak diketahui dengan jelas kebenarannya. (Bams)