Bandar Lampung – Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, setelah dilakukan penutupan akses transportasi selama 3 hari terakhir jumlah ODP mengalami penurunan, meskipun tidak terlalu banyak. Pada tanggal 26 April ODP berjumlah 668 orang, tanggal 27 April ODP berjumlah 635 orang, dan tanggal 28 April ODP berjumlah 609 orang.
“Data ODP memang mengalami penurunan, namun sampai dengan hari ini jumlah kasus positif masih terus meningkat, karena saat ini kami sedang menunggu 59 hasil swab baik itu kasus baru maupun hasil tracking,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, Selasa (28/4/2020).
Reihana pun mengungkapkan, bahwa data pemudik itu akan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, agar mereka menyampaikan ke Kepala Daerah masing-masing. Kemudian Kepala Daerah memberitahu perangkat desa bahwa di kampung ini akan datang pemudik sekian orang dan harus dipantau.
Ia pun meminta, kepada para pemudik yang baru saja kembali ke daerahnya dari zona merah harus mengkarantina mandiri selama 14 hari dan dipantau oleh tim surveilance.
Lanjut Reihana, pada hari ini pihaknya telah melakukan screenning kepada setiap orang di semua pintu masuk menuju Lampung, seperti di Pelabuhan Bakauheni, perbatasan Palembang dan juga Bengkulu.
“Tatkala orang yang diperiksa positif, jelas kami akan meminta dengan keras mereka untuk berbalik arah dan tidak boleh masuk ke Provinsi Lampung,” tutupnya.
Diketahui, Dinas Kesehatan Lampung menyebut penambahan dua pasien yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan orang tanpa gejala.
Untuk pasien nomor 43, seorang laki-laki berinisial S, usia 54 tahun yang berasal dari Kabupaten Pesawaran. Sedangkan, pasien nomor 44 merupakan warga Waykanan dengan inisial JM, berusia 65 tahun.
“Keduanya memang merupakan orang tanpa gejala tapi terkonfirmasi positif covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana, Selasa (28-4-2020).
Reihana menjelaskan pasien nomor 43 pernah melakukan perjalanan ke luar negeri. Pada 17 April 2019, S pergi ke Malaysia dan Thailand selama empat bulan untuk melakukan dakwah bersama jemaah dari Bandarlampung.
“Pada tanggal 18 Maret, pukul 17.00 WIB S pulang ke rumah. Selama di rumah Tuan S kondisinya sehat,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19.
Kemudian pada 16 April, S dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif atau positif. S pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran.
“Sebagai OTG, S menjalani observasi dan isolasi mandiri di RSUD Pesawaran serta sudah dilakukan pengambilan sample swab,” terangnya.
Dia menjelaskan pada 27 April hasil uji swab S ke luar, hasilnya pun terkonfirmasi positif Covid-19.
Selanjutnya, untuk pasien nomor 44 seorang laki-laki yang berasal dari Waykanan. JM pernah menghadiri Ijtima’ Dunia Zona Asia di Gowa Sulawesi Selatan.
“Pada 22 Maret, salah satu warga melapor ke bidan desa tentang kedatangan tuan JM sebagai pelaku perjalanan,” terangnya.
JM diberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta diminta melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari.
Pada 16 April, JM dilakukan rapid test pertama oleh tim dari Dinas Kesehatan Waykanan, hasilnya non-reaktif atau negatif.
“Tanggal 22 April dilakukan kembali rapid test hasilnya reaktif atau positif. PAda 23 April langsung dilakukan pengambilan swab dan dikirim ke Dinkes Provinsi Lampung. Lalu kita kirimkan ke Palembang,” sebutnya.
Dia menjelaskan pada 27 April, hasil swab pun ke luar dan hasilnya JM dinyatakan positif terinfeksi covid-19 namun tanpa gejala.
“Tanggal 28 April, OTG menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan dengan melakukan monitoring dengan menerapkan PHBS dan menjaga jarak,” jelasnya. (**)