BANDAR LAMPUNG – Gerakan Bersama Kita Kuat (GEMATAAT) kembali menggelar talkshow online melalui media zoom dengan mengusung tema “Strategi dan Kebijakan ekonomi Menghadapi Dampak Covid-19.
Talkshow ini berlangsung pada Rabu pukul 19.00 – 22.00 (22/04/2020) diikuti oleh ratusan peserta berbagai kalangan. Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi membuka acara diskusi daring ini dengan menyampaikan pemaparannya terkait pandemi Covid-19, bersama dengan narasumber lain yakni, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Ir. Fahrizal Darminto, MA., Kepala OJK Provinsi Lampung Indra Krisna, Budiharto Setyawan selaku Kepala KPW Bank Indonesia Provinsi Lampung, serta Adi Susanto selaku Wakil Ketua Kadin Provinsi Lampung Bidang Pariwisata, dan Rektor UBL sekaligus inisiator GEMATAAT Prof. Dr. Ir. M. Yusuf S Barusman, MBA, dengan moderator Dr. Ayi Ahadiat, SE, MBA., selaku Ketua ISEI Lampung.
Gubernur Arinal Djunaidi dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan diskusi ini, karena hal ini sangat strategis terutama terkait dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang telah menyebar pada negara-negara di dunia.
Dengan semakin meluasnya penyebaran virus ini, penularannya telah terjadi secara lokal dan mancanegara. Tanpa penyelesaian pandemi ini akan mengakibatkan beban ekonomi yang semakin besar dalam jangka panjang. Oleh karena itu saya mengapresiasi dengan adanya diskusi ini, karena pandemi ini tidak lagi hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga berpengaruh dalam aspek sosial, keagamaan, budaya, dan ekonomi,” ujar Arinal.
Pemerintah pusat telah mengeluarkan beberapa kebijakan dan langkah-langkah untuk menyelamatkan perekonomian nasional, dan stabilitas sistem keuangan termasuk melakukan relaksasi terhadap APBN 2020. Begitu juga pemerintah provinsi telah mengalokasikan anggaran pada APBD 2020 dengan melakukan rasionalisasi pada anggaran yang sudah terprogram untuk diprioritaskan dalam penanganan Covid-19.
Yang mana kurang lebih Rp246 miliar untuk provinsi, lalu untuk kabupaten/kota se-provinsi Lampung diperkirakan sebesar Rp600 miliar, serta untuk dana desa dialokasikan lebih kurang Rp. 500-an miliar, jadi sekitar kurang lebih Rp 1,3 triliiun dana yang disiapkan.
“Tetapi didalam fokus penanganan untuk kepentingan ekonomi, sosial, keamanan, pada kesempatan ini saya mengharapkan adanya masukan yang nantinya bisa diselenggarakan dan dilaksanakan secara bersama,” tambah Arinal.