BANDARLAMPUNG— Direktur Operasional PTPN VII Lampung Husairi menjadi inspektur dalam upacara Peringatan Hari Bela Negara, di Halaman kantor PTPN VII Lampung, Kamis (19-12-2019).
Upacara diikuti oleh para pejabat dan seluruh karyawan di lingkungan PTPN VII.
Peringatan Hari Bela Negara ini selain upacara di Kantor Direksi, di unit kerja dan kantor perwakilan yang berada di Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu juga melaksanakan kegiatan yang sama.
Dalam amanatnya, Husairi mengatakan bela negara kini tak hanya dilakukan oleh militer, tapi menuntut peran seluruh komponen bangsa demi kelangsungan dan ketahanan NKRI.
“Dewasa ini, kita sama-sama cermati bahwa tantangan yang dihadapi bangsa dan negara kita, semakin hari semakin berat dan beragam bentunya. Sebagaimana yang telah diingatkan oleh Bung Karno, bahwa perang modern bukan sekedar perang militer, melainkan peperangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat, “ terang Direktur Operasional PTPN VII Husairi saat membacakan amat Presiden Republik Indonesia.
Ia menegaskan, di PTPN VII dalam peningkatan kualitas SDM, telah diberikan pelatihan-pelatihan kepada karyawan. Dengan pematerinya dalam setiap pelatihan diberikan dari SDM internal yang berpengalaman. Pelaksanakan pelatihan ini diberikan kepada karyawan yang ada di seluruh unit kerja PTPN VII dan kantor direksi.
“Ini merupakan salah satu program PTPN VII dalam meningkatkan kompetensi karyawan sehingga setiap karyawan bisa menjadi SDM yang unggul,” tegasnya.
Ia menegaskan, dilingkungan PTPN VII dalam meningkatkan SDM yang unggul, diberikan pelatihan-pelatihan kepada para karyawan. Mulai dari pelatihan workshop dengan pemateri dari internal PTPN VII. Dan dilaksanakan di unit-unit kerja dan kantor direksi. Ini merupakan salah satu program PTPN VII dalam peningkatan kompetensi SDM yang ada.
Menurutnya, semakin beragamnya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi bangsa ini, hanya bisa kita hadapi dengan keberagaman keahlian mewujudkan SDM Unggul demi kemajuan Indonesia yang kita canangkan sebagai tema peringatan kemerdekaan Negara Indonesia yang ke-74.
Hari Bela Negara yang biasa disingkat dengan sebutan HBN merupakan hari dimana para pahlawan dan pejuang mempertaruhkan nyawanya demi mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peristiwa tersebut terjadi pada saat -saat rawan setelah proklamasi kemerdekaan, yaitu pada saat agresi militer yang dilakukan oleh Belanda.
Hari Bela Negara disahkan melalui Keppres no.28 tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, berupa hari besar negara bukan hari libur.
Penetapan 19 Desember sebagai Hari Bela Negara dipilih untuk mengenang peristiwa sejarah ketika tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan Agresi Militer ke II dengan mengumumkan tidak adanya lagi Negara Indonesia.
Ketika itu, Presiden RI Ir. Soekarno memberikan mandat penuh kepada Mr. Syafrudin Prawinegara untuk menjalankan pemerintahan dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Padang, Sumatera Barat, guna menjaga keutuhan Negara Republik Indonesia.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara. (rilis)