MES Diskusi di Bank Lampung, Bahas Peningkatkan Peran Lembaga Keuangan Syariah

Bandarlampung – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Provinsi Lampung mengadakan diskusi dengan Tema “Meningkatkan Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Perekonomian Lampung” di Ruang Dewan Komisaris Bank Lampung.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Syariah, Yuria P Tubarad, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN RIL Ibu Henny Noviarita, Ridwansyah Kepala Bank Syariah Bandar Lampung, serta Mahasiswa FEB yang tergabung dalam Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia.

Asriyan Hendicaya selaku Ketua MES Lampung sebagai moderator dalam diskusi tersebut yang dilakukan selama 2 jam. Ketua IAEI Lampung, Yuria P Tubarad mengatakan, kedepan yang perlu dilakukan adalah membangun kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk memberikan gagasan dalam upaya membangun lembaga keuangan syariah agar lebih memiliki kontribusi bagi perekonomian di Lampung.

“Salah satu cara yang dapat dilakukan ialah dengan memberdayakan da’i atau penceramah agar masyarakat lebih paham terkait keuangan syariah dan dapat disampaikan di masjid-masjid,” ucapnya, Jumat, 13 Desember 2019.

Ia juga menambahkan, saat ini sudah sangat penting untung membangun lembaga halal. Contohnya saat pergi ke daerah yang banyak non-muslim berpikir ulang untuk makan daging karena belum tentu yang dimakan benar halal.

Kepala Bank Syariah Bandarlampung
Ridwansyah turut mengomentari BPRS di Provinsi Jambi yang belum ada, karena dalam diskusi tersebut ada mahasiswa yang berasal dari Jambi, dengan membandingkan keadaan di Lampung yang sebagian kabupaten/kotanya sudah memiliki BPRS.

“Sehingga kondisi keuangan syariah di Lampung masih lebih baik namun masih perlu ditingkatkan karena potensinya masih sangat besar,” ungkapnya.

BPK ISMEI, Dimas Dwi Pratikno mengatakan, pihaknya sebelumnya telah mengadakan kegiatan nasional bertajuk Indonesia berdialog salah satunya membahas industri halal dengan mengundang Komite Nasional Keuangan Syariah bersama Bank Indonesia.

“Memang saat ini belum ada lembaga syariah yang mampu mengeksekusi potensi ekonomi syariah di Indonesia oleh karena itu kami juga dari ISMEI mendorong terbentuknya Badan Ekonomi Syariah Nasional yang berfungsi sebagai eksekutor potensi-potensi ekonomi syariah baik itu lembaga keuangan syariah maupun pariwisata halal,” paparnya.(rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *