Lampung Timur – Pembanguan Gedung Olahraga (GOR) di Lampung Timur saat ini hampir mencapai 60 persen.
Pun pihak pelaksana sedang mengajukan pencairan hasil pekerjaan tersebut. Pada sisi lain LSM Tegakan Amanat Rakyat (Tegar) Lampung Timur menyoal tidak adanya pengaman bagi tenaga kerja.
Azhari Nizar Ketua LSM Tegar Lampung Timur mengaku telah beberapa kali meninjau lokasi pembangunan GOR senilai Rp8,4 miliar tersebut. Ia menyayangkan dugaan kelalaian pihak pelaksana proyek, yang terkesan menyepelekan keselamatan tenaga kerja.
Menurut Azhari, hal itu juga telah disampaikan sebelumnya sebagai saran, agar safety dan penambahan tenaga kerja ditambah, sehingga pembangunan dapat segera terealisasi sesuai progres.
Namun sampai saat ini masih tampak seperti sebelumnya, para tenaga kerja masih juga banyak yang tidak mengenakan alat dan pakaian pengaman.
“Hanya tenaga kerja sepertinya bertambah banyak,” kata Azhari, Selasa, 12 November 2019.
Menurut Azhari Nizar, bukan hanya pengaman kerja, yang menjadi pertanyaan, karena setelah beberapa kali kelokasi pembangunan GOR, LSM Tegar tidak pernah mendapati tenaga ahli, bahkan para pekerja mengaku tidak tahu, perihal tenaga ahli tersebut.
“Kita telah beberapa kali datang kelokasi banyak pekerja yang tidak mengenakan sefty (pengaman), bahkan tidak mendapatkan keterangan tentang tenaga ahli, yang ada hanya kepala tukang, masak proyek senilai Rp8,4 miliar tidak ada tenaga ahli,” tegas Azhari Nizar.
Pada bagian lain Ismianto selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) mengaku hanya sebagai PPTK selebihnya merupakan kewenangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) (Dadan Darmansyah), sayangnya, hingga saat ini sang PPK tidak pernah ada di kantor, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) selaku penyelenggara anggaran, Dadan pun diduga tidak pernah berada di kantor Unit Layanan Pengadaan.
Dikatakannya, saat ini pun Dispora Lampung Timur sedang dalam proses penggantian PPK, lantaran Dadan Darmansyah saat ini fokus pada proses hukum yang menimpanya, yaitu dalam perkara, sebagai Kelompok Kerja (Pokja) pengadaan barang dan jasa dua Kendaraan Dinas (Randis) Bupati dan Wakil Bupati Tahun Anggaran 2016 lalu.
Namun demikian, Ismianto mengaku saat ini proyek GOR telah terlaksana sesuai progres, yaitu dengan realisasi anggaranya sebesar 16 persen pada bulan Agustus, dan saat ini pun telah mencapai 60 persen, karenanya, pihak pelaksana atau penyedia dapat mengajukan pencairan sebesar 45 persen. (FR)