Lampung Timur – Lagi, pelaksanaan lelang di kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP) Lampung Timur disoal.
Pelaksanaan giat tender itu dituding ada indikasi konspirasi dengan pihak penyedia, pasalnya, para kelompok kerja (Pokja) melaksanakan kegiatannya diduga digelar di luar komplek perkantoran Pemda Lampung Timur.
Abdul Wahid mantan Anggota DPRD Lampung Timur didampingi Ketua LSM Gerakan Cinta Lampung Timur (Genta)
Fauzi Ahmad mengaku tidak mendapati satu orangpun Pokja di ruang kerja Pokja Lampung Timur.
Menurut Abdul Wahid, para Pokja tersebut bekerja di ruangan atau kantor yang telah disediakan pemerintah, kenyataanya, tidak satupun ada Pokja, baik anggota bahkan ketua dan koordinator Pokja.
“Dengan tidak ada satu orangpun Pokja yang melaksanakan kegiatannya di kantor ULP ini, dapat menguatkan informasi dari berbagai kalangan selama ini, bahwa, ada indikasi kongkalikong atau konspirasi Pokja dengan penyedia atau rekanan sebagai peserta lelang,” tegas Abdul Wahid, Kamis 3 Oktober 2019.
Ia berujar, saat ini tahapan lelang untuk Kabupaten Lampung Timur sedang dalam proses pembuktian dan kualifikasi peserta lelang.
“Mestinya Pokja itu sekarang ini sedang bekerja di kantor ULP, namun faktanya ytdak ada satupun Pokja, baik Pokja satu Hingga Pokja 7, lalu mereka (Pokja) itu bekerja dimana, kalau sudah seperti ini, tentu wajar dan kuat dugaan ada kerja sama antar pokja dan penyedia,” tambahnya.
Ia mengingatkan agar adanya kinerja sesuai pungsi dari Insfekatorat kabupaten itu, sebagai Aparatur Pengawas Internal Pemerintah (APIP).
Fauzi Ahmad juga menilai kinerja para pemangku kepentingan di Lampung Timur tidak pernah malakukan perbaikan.
“Persoalan seperti ini selalu terjadi setiap tahun, herannnya selalu dibiarkan, atau mungkin memang dipelihara seperti ini,” papar Ahmad Fauzi.
Sementara, Assisten II Bidang Pembangunan, ASS III Bidang Adminstrasi bahkan Sekretaris Daerah Pemda Lampung Timur, Syahrudin Putra belum berhasil dikonfirmasi. (FR)