Bandarlampung – Ribuan pengemudi ojek online (Ojol) Gojek menuntut bonus mereka tidak diturunkan oleh manajemen Gojek.
Tuntutan mereka disebutkan saat melakukan aksi unjuk rasa di Bundaran Tugu Adipura Bandarlampung, dan di kantor perwakilan Gojek Bandarlampung, Kamis, 5 September 2019.
Usai berorasi untuk menyatakan tuntutan di Tugu Adipura, mereka kemudian menuju kantor perwakilan Gojek Lampung di Jalan Robert Wolter Monginsidi Bandarlampung.
Sesampainya di kantor Gojek. Perwakilan Ojol melakukan orasi, sayangnya pihak manajemen sampai berita ini diturunkan tidak ada yang menemui mereka bahkan kantor Gojek tutup.
Sikap Oraski Lampung
Ketua DPD Organisasi Angkutan Sewa Khusus Indonesia (Oraski) Lampung, M. Rian Ali Akbar menilai, dengan adanya pemotongan insentif 50% dari pihak Gojek, Oraski Lampung menyatakan prihatin terhadap kondisi sekarang.
“Karna pihak Gojek menyatakan bahwa para driver adalah mitra (Gojek),” kata Rian, Kamis, 5 September 2019.
Seharusnya kata dia, mitra itu berdiri sejajar, setiap ada perubahan skema insetif pihak Gojek harus mengundang perwakilan driver.
“Bukannya malah mengambil tindakan sepihak,” ujarnya.
Rian berharap, semoga semua proses yang sedang diajukan ribuan driver Gojek bisa berbuah manis, dan harapan Oraski Lampung agar pihak aplikator seperti Gojek dan Grab bisa bersinergi.
“Sebagaimana semestinya terhadap mitra driver,” ucapnya.
Tuntutan para Ojol ini hanya satu yaitu dikembalikannya bonus mereka yang kini diturunkan Gojek sebesar 50 persen. Karena sejak hari Senin (2/09) bonus driver Gojek diturunkan 50 persen. Pun jika tutup point (Tupo) 30 point driver mendapat bonus Rp 160 ribu, sejak Senin (2/09) kemarin Gojek menurunkan menjadi Rp 80 ribu.