Way Kanan – Bupati Way Kanan, Raden Adipati Surya menandatangani nota kesepahaman dengan The Businees Watch Indonesia (BWI) di
GSG Way Kanan, Selasa, 30 Juli 2019.
Orang nomor satu di Way Kanan ini mengungkapkan, program penguatan petani rakyat kelapa sawit ini dikembangkan dengan melibatkan para pemangku kepentingan seperti pelaku usaha, badan sertifikasi.
“Dan organisasi masyarakat sipil yang memberikan perhatian terhadap sektor industri kelapa sawit yang lebih berkelanjutan,” kata dia.
Ia menambahkan, gagasan ini muncul dengan pertimbangan bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa sawit terbesar dunia dengan luas perkebunan rakyat mencapai hampir 50 juta hektar.
“Hal ini menunjukkan bahwa petani mempunyai peran yang semakin strategis dalam sektor kelapa sawit di Indonesia,” ucapnya.
Ia menambahkan, dengan tuntutan pasar saat ini yang semakin kompetitif untuk produk yang lebih berkualitas dan berkelanjutan, maka petani yang sebagian besar masih memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan yang terbatas perlu untuk didukung sehingga mampu memproduksi kelapa sawit sesuai dengan tuntutan pasar.
“Di samping mempertimbangkan tuntutan konsumen, petani juga perlu mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai isu-isu keberlanjutan dimana produksi, budidaya kelapa sawit perlu memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial,” paparnya.
Pemerintah kata dia, saat ini semakin gencar untuk mendorong praktik perkebunan khususnya kelapa sawit yang lebih baik dengan peluncuran ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) maupun RSPO (Roundtable Sustainable Palm Oil), yang mempunyai tujuan yang sama salah satunya mendorong praktek budidaya kelapa sawit yang lebih baik.
“Bertitik tolak dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Way Kanan periode 2016-2021 denga visi Way Kanan Maju dan Berdaya Saing 2021” dimana maju menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat Way Kanan yang tinggi dan berdaya saing menunjukkan kemampuan daerah untuk bersaing dengan daerah lainnya dalam memanfaatkan potensi daerah,” ucapnya.