BANDARLAMPUNG – Kelas Mondok Angkatan VI Kelompok Studi Kader (Klasika) resmi dimulai, Rabu, (24/7/2019).
Pembukaan dilakukan di Rumah Ideologi Klasika Jalan Pembangunan E, Way Dadi, Sukarame, Bandarlampung.
Direktur Klasika, Ahmad Mufid menyampaikan masyarakat saat ini telah dihadapi dengan revolusi industri 4.0. Akibatnya arus informasi semakin cepat dan tak terbatas. Untuk itu masyarakat khususnya pemuda harus bisa menyaring informasi dengan baik.
“Selama kelas berlangsung peserta akan mempelajari sejumlah pemikiran tokoh besar dunia,” kata Mufid, melalui siaran pers, Kamis, 25 Juli 2019.
Ia berujar, jal itu bertujuan agar peserta tidak menilai informasi dari satu sudut pandang saja. Hal tersebut dapat mengurangi potensi terjadinya dehumanisasi di masyarakat.
Sementara itu, penanggung jawab program Klasika, Een Riansah
menambahkan dalam agenda yang dilaksanakan selama 40 hari itu, peserta akan dibekali sejumlah pengetahuan dan sudut pandang tentang manusia dari para filsuf mulai dari Yunani kuno sampai posmodern. Nantinya pemikiran para filsuf tersebut akan dijadikan ‘pisau’ analisis yang dapat digunakan untuk mendedah berbagai tindakan dehumanisasi yang telah menyusup di berbagai lini kehidupan, mulai dari pendidikan, sosial, budaya, bahkan politik.
“Pemikiran para filsuf akan kita gunakan untuk menganalisis berbagai kejahatan kemanusiaan yang telah terjadi. Hingga saat ini, kita telah sampai pada revolusi industri 4.0 yang secara kasat mata seperti memberi kemajuan, kemudahan dan kecepatan. Tetapi di sisi lain kemajuan tersebut dapat mengancam lunturnya nilai-nilai kemanusiaan pada setiap manusia,” paparnya.
Ia menambahkan, selain pembekalan materi yang berkaitan dengan nilai-nilai kemanusiaan, peserta juga dibekali pemahaman kritis serta keterampilan menulis sebagai Counter opini bagi pengaruh-pengaruh radikal yang ada di media sosial.
Peserta kelas mondok akan tinggal di rumah ideologi Klasika selama 40 hari dan kelas mondok kali ini diikuti delapan peserta. Mereka merupakan mahasiswa dari berbagai universitas di Lampung.