Bandarlampung – Bidang Organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung telah merampungkan reshuffle kepengurusan periode 2016-2021.
Pengurus anyar yang mayoritas wartawan milenial itu akan diumumkan setelah pengurus pusat PWI mengeluarkan surat keputusan (SK).
“Reshuffle sudah final. Kepengurusan segera kita umumkan setelah SK ke luar,” kata Ketua PWI Lampung Supriyadi Alfian di Balai Wartawan Hi. Solfian Akhmad, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandar Lampung, Senin (22/7/2019).
Bang Yadi, sapaanakrab owner Harian Momentum dan Momentum.com itu menerangkan, reshuffle dilakukan karena sejumlah pengurus yang telah beralih profesi ke instansi atau lembaga pemerintahan dan non pemerintahan.
Selain itu, ada juga pengurus yang mengundurkan diri lantaran kesibukan di perusahaan medianya.
“Reshuffle juga mengusung semangat perubahan pengurus pusat PWI dengan tagline “PWI Zaman Now” hasil Kongres Solo Tahun 2018 lalu,” jelas dia.
Dengan semangat tersebut, PWI Lampung mengelaborasi sejumlah bidang dan seksi-seksi antara senior dan generasi milenial. Adapula penambahan seksi-seksi yang dianggap mengakomodir kondisi kekinian.
Bang Yadi mencontohkan pada Bidang Pendidikan. Semula hanya ada Seksi Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), kini berubah menjadi Seksi SJI dan Pendidikan Latihan (Diklat) serta Seksi UKW.
“Bidang Pendidikan tetap menjadi fokus utama program kerja PWI Lampung dalam mengembangkan wawasan dan profesionalitas wartawan anggota PWI,” ucapnya.
Menurut Bang Yadi, tantangan terbesar PWI ke depan adalah bagaimana agar keberadaannya dapat dirasakan manfaat oleh seluruh mitra kerja dan stakeholder lainnya. Namun, sebelum melangkah lebih jauh untuk kepentingan publik, PWI punya tanggungjawab membina dan meningkatkan kapasitas serta kompetensi wartawan milenial.
“Yang membanggakan, saat sejumlah daerah kesulitan sumber daya wartawan, Lampung justru tumbuh subur generasi milenial profesi yang mulia ini. Nah, wartawan milenial tersebut perlu kita bimbing dan arahkan agar mereka tidak terjebak dengan informasi hoaks. Harapan kita, mereka juga dapat menghasilkan karya karya yang dapat mendidik, inspiratif dan bertanggungjawab,” pungkas dia. (niz)