Bandarlampung – DPP Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI) memiliki cara berbeda untuk mengisi bulan Ramadan.
Ya. Di bulan penuh berkah ini organisasi masyarakat yang konsisten memerangi narkoba ini melaksanakan diskusi interaktif terhadap anggota dan masyarakat dengan cara berkunjung ke rumah rumah kos dan tempat hiburan, caffe yang masih saja beroperasi.
Ketua Umum BNM RI Fauzi Malanda berujar, kegiatan ini dirancang sebagai bentuk kepedulian kami dengan tema “Pencegahan Narkoba Tak Kenal Waktu”.
“Setiap organisasi yang ada di republik ini harus memberi sumbangsih bagi upaya penyelamatan pelajar dan mahasiswa serta masyarakat dari ancaman narkoba di tanah air yang semakin menjadi jadi yang difominasi kalangan muda,” kata Fauzi.
Karena itu kata dia, BNM RI mendukung gagasan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang mengedepankan upaya pencegahan penggunaan narkoba di kalangan remaja.
“Apalagi, kegiatan penyuluhan dikemas secara kreatif dan berlangsung secara Humanis,” ucapnya.
Fauzi menambahkan momen bulan suci ini hendaknya dijadikan semangat perlawanan untuk mencegah perluasan pemakaian narkoba.
“Kita tahu bahwa hari-hari ini narkoba seperti beredar tanpa dapat dibendung, bahkan di kalangan pelajar,” imbuh Fauzi.
Peredaran narkoba lanjut dia, makin menjadi – jadi, terkesan para bandar dan pengedar tak takut akan ancaman hukum, ini ditengarai akibat tidak tegasnya oknum memberi tuntutan dan putusan hukum terhadap pelaku.
“Kami minta kepada petinggi di negara ini khususnya Mahkamah Agung, Menkum Ham dan Jaksa Agung, berani memberhentikan oknum yang bermain dengan putusan hukum itu,” ujarnya.
Fauzi mengaku, pihaknya sangat antusias untuk melakukan kampanye anti narkoba dan melakukan penyuluhan, tapi kata dia, apakah BNN dan kepolisian bisa memberi dukungan?.
“Bila kita melakukan kegiatan-kegiatan rutin di masyarakat. Dan juga kami berharap dukungan para pejabat pemerintah, dan juga BUMN dan BUMD agar mendukung upaya melawan narkoba di nusantara ini,” paparnya.