Gisting — Menyikapi tingginya harga bawang putih belakangan ini, dimana di Kabupaten Tanggamus sendiri mencapai Rp 70 ribu per kilogram. Pemkab Tanggamus melalui Dinas Pangan dan Pertanian telah mengajukan permohonan Operasi Pasar kepada Pemprov Lampung, untuk menstabilkan harga komoditas tersebut.
Permohonan tersebut dikabulkan dan dilaksanakan di Kabupaten Tanggamus. Operasi Pasar sendiri dipusatkan di Pasar Gisting, pada Selasa (14/5/19).
Dalam Operasi Pasar (OP) Bawang Putih tersebut, tampak Wakil Bupati Tanggamus, Hi. AM. Syafi’i melakukan peninjauan di Pasar Gisting. Ia didampingi Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Zulfadli serta Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Soni Isnaini.
Syafi’i menyampaikan melalui OP ini diharapkan dapat menjaga stok, sehingga tidak ada lagi kelangkaan komoditas tersebut. “Selain itu dengan OP ini diharapkan mampu menstabilkan harga bawang putih, sehingga masyarakat dapat membeli dengan harga yang terjangkau. Karenakan sebetulnya konsumsi bawang putih ini tidak terlalu banyak, tetapi semua membutuhkan, dan saya optimis dengan langkah operasi pasar ini mampu menekan harga bawang putih yang sedang mengalami kenaikan,” kata dia.
Ia menyampaikan langkah yang telah diambil oleh Pemkab Tanggamus, untuk mengantisipasi kembali melonjaknya harga bawang putih kedepannya. Dimana saat ini telah diupayakan pengembangam tanaman bawang putih yang berlokasi di Kecamatan Ulubelu dengan luasan mencapai 26 hektar lalu serta yang bersumber bantuan dari APBN dengan luasan 50 hektar.
“Artinya kedepan jika hasilnya bagus dan menguntungkan bagi petani, dan pengusaha berinvestasi, saya sangat meyakini Tanggamus mampu memasok bawang putih bagi kabupaten lainnya,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pangan dan Pertanian, Kabupaten Tanggamus Soni Isnaini mengatakan terdapat 7 ton bawang putih yang disiapkan dalam OP tersebut. Sedangkan harga bawang putih yang dilepas dalam OP tersebut adalah Rp 25 ribu per kilogram.
“Di operasi pasar ini, harga bawang putih per kilogramnya Rp25 ribu, tetapi ya itu tadi tidak dijual eceran. Melainkan dijual per karung, satu karungnya 20 kilogram dengan harga Rp 500 ribu. Jadi kalau masyarakat yang ingin membeli harus patungan, karena memang tidak diecer,” terang Soni.
Sedangkan Kadis Koperindag Zulfadli menyampaikan bahwa selama ini harga bawang putih naik akibat suplai yang berkurang. “Sebagaimana hukum ekonomi, jika suplai berkurang permintaan naik, maka harga naik. Mudah-mudahan dengan OP ini, suplai akan bertambah dan harga dapat turun,” ujarnya.
Zulfadli melanjutkan, bahwa jumlah bawang putih yang dilepas pada OP ini, mendekati kebutuhan bawang putih di Kabupaten Tanggamus, jadi dapat dipastikan harga komoditas tersebut akan relatif stabil.
Dari pantauan di lokasi OP, selain para pedagang dari pasar Gisting dan pasar sekitar yang membeli bawang putih OP tersebut, nampak juga beberapa ibu rumah tangga yang turut membeli. Sebagaimana Suwarni warga Gisting Bawah yang turut membeli secara patungan dengan tetangganya. Demikian juga dengan Wati yang membeli untuk dibagi dengan orangtua dan keluarganya.