BKKBN Siapkan Generasi Muda Berkualitas

Tanggamus : Dalam rangka mewujudkan pembangunan keluarga dan menyiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas, BKKBN bersama mitra kerja yakni Komisi IX DPR RI melakukan kunjungan sosialisasi ke Tanggamus, tepatnya di Desa Kebumen dan Tangkit Serdang, Kecamatan Pugung, Sabtu (16/2/2019).
Hadir dalam acara Kepala Deputi KSPK BKKBN Pusat dr M. Yani, Kepala BKKBN Provinsi Lampung Uliantina Meiti, Wakil Ketua Lembaga Kesehatan NU Provinsi Lampung David Jumiko. Kegiatan tersebut juga diikuti ratusan peserta baik remaja maupun dewasa, pengelola atau kader remaja, organisasi masyarakat, penyuluh KB dan warga setempat.
Pada kegiatan sosialisasi di Tanggamus kali ini, Kepala Deputi KSPK BKKBN Pusat dr M. Yani mengimbau kepada para remaja untuk menyiapkan diri menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki kualitas.
“Para remaja sekalian, yang perlu kita ketahui bahwa Indonesia ini di beberapa tahun kedepan, tepatnya di tahun 2035, ditergetkan akan menjadi negara dengan ekonomi terkuat di dunia. Indonesia pasti bisa karena punya bonus demografi. Inilah yang menjadi kesempatan emas bagi para anak-anak dan remaja saat ini sebagai penerus bangsa. Maka persiapkan diri menjadi remaja yang cerdas dan baik,” ujarnya.
Dia mengatakan untuk bisa meraih menjadi negara maju. Maka harus disiapkan sumber daya manusia yaitu anak-anak atau remaja yang baik. Baik dalam pergaulan, menjauhi narkoba, tidak merokok, menjauhi seks bebas, dan mabuk-mabukan.
“Untuk seks bebas dan narkoba ini merupakan musuh yang sangat berbahaya bagi generasi bangsa. Karena selain menjadikan generasi yang buruk, ancaman HIV/AIDS juga jadi ancaman bagi keberlangsungan generasi kita,” kata dia.
Dia mengimbau kepada remaja di Tanggamus agar terhindar dari bahaya HIV, maka harus menjauhi perilaku seks bebas dan narkoba. Para remaja harus berfikir maju untuk bisa memiliki ilmu dan skill dalam menghadapi tantangan dunia.
“Maka dari itu, lebih baik untuk konsen bersekolah setinggi-tingginya. Jangan sampai tamat SMA pingin cepat menikah. Rencanakan sekolahnya, setelah itu rencanakanlah mau bekerja apa. Setelah memiliki pekerjaan, baru rencanakanlah menikah. Mudah-mudahan para remaja kita saat ini menjadi generasi berencana dengan memiliki program perencanaan menuju remaja berkualitas,” harap dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *