Yogyakarta – Selain UIN Raden Intan Lampung, dalam debat kontitusi MPR RI 2019, ada dua UIN lagi yang keluar sebagai juara regional dan maju ke tingkat nasional. UIN tersebut yaitu UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebagai juara 1 wilayah Jawa Barat dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai juara 1 wilayah Jawa Tengah – Yogyakarta.
Dekan Fakultas Syariah (FS) UIN Raden Intan Dr Alamsyah MAg kembali angkat bicara terkait mahasiswa FS yang mampu mengungguli mahasiswa ilmu hukum di perguruan tinggi umum. “Salah satu faktornya adalah kemampuan plus yang dimiliki mahasiswa syariah yang dibekali kemampuan ilmu hukum Islam sekaligus teori ilmu hukum atau hukum positif. Dua bidang ilmu hukum inilah yang saling memperkuat argumentasi mahasiswa syariah dalam acara debat konstitusi,” katanya kepada tim Humas UIN, Senin (4/3).
Di samping itu, Dekan FS ini juga mengatakan bahwa kualitas perkuliahan FS di PTKIN lebih unggul. “Lebih unggul dari segi kualitas penguasaan hukum dan lebih mendalami aspek religius juga,” tambah Alamsyah.
Pelatih tim debat konstitusi UIN Yasin Al Arif MH menyatakan hal serupa. Ia mengatakan bahwa hukum Islam juga menjadi sumber hukum positif Indonesia. “Jadi tidak boleh kita mengenyampingkan hukum Islam. Sehingga dalam materi debat saya selalu mengingatkan peserta (tim debat) untuk membawa kaidah Ushul Fiqh sebagai landasan berfikir,” terang Yasin.
Ia melanjutkan, “Terlebih kita dari Fakultas Syariah tentu harus membawa hukum Islam itu sebagai pondasi berfikir yang dikaitkan dengan hukum positif.”
Kemudian, akademisi FS ini memaparkan terkait alasan tim asuhannya tersebut dapat menang lomba. “Prosesnya dengan latihan, berdoa dan kerja keras untuk memahami setiap mosi debat yang ditentukan,” ujarnya.
Yasin menjelaskan, materi hukum tersebut juga dikaji secara teoritis, yuridis, historis dan sosiologis. “Tidak ada treatment khusus, tapi saya tekankan kepada peserta untuk mengulas materi di waktu luang kuliah, berdiskusi dan membahas mosi. Ketika hari libur (hari minggu) kita manfaatkan untuk latihan (praktek) debat dengan sparing partner,” pungkas pelatih yang juga pendamping tim debat UIN Lampung tersebut.