BANDARLAMPUNG – Dewan Pewakilan Rakyat (DPR) merupakan lembaga tempat memperjuangkan aspirasi masyarakat. Karena itu, anggota dewan harus memahami kondisi rakyat yang diwakili agar mengetahui aspirasi yang harus diperjuangkan.
Jika rakyat memerlukan pembangunan di sektor infrastruktur, pertanian, misalnya. Anggota legislatif berkewajiban untuk turut mengkaji dan memperjuangkan di pemerintahan agar pembangunan itu terwujud.
Andi Effendi sedang mempersiapkan diri menjadi legislator Caleg DPR RI nomor urut 5 dari Partai Berkarya dari Dapil Lampung 2 yang meliputi Kabupaten Lampung Utara, Lampung Timur, Lampung Tengah, Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat dan Kabupaten Way Kanan.
Andi, panggilan akrabnya, sebelum terjun ke politik praktis, 30 tahun bekerja sebagai karyawan swasta yang bergerak di ekonomi dan farmasi mengaku tidak paham soal politik. Namun berkat pergaulan dan ilmu politik yang ia pelajari dari berbagai sumber ia tertarik menggelutinya dan berkomitmen untuk berbuat di Provinsi Lampung.
Lantas bagaimana Andi bisa terjun ke politik?
“30 tahun saya karyawan swasta. Ketemu teman dokter, diajak ormas Piye Kabare, dari situ bicara soal Partai Berkarya untuk DPR RI. Terjun ke politik dan tertarik,” kata Andi, Sabtu (23/02/2019) malam.
Andi yang berlatar belakang ekonomi dan farmasi inipun dinilai mumpuni jika duduk di parlemen, terlebih dengan segudang pengalaman di dunia farmasi, pemikiran Andi dinilai banyak pihak mumpuni untuk memperbaiki tataniaga farmasi.
“Basic saya ekonomi. Saat saya berargumen dengan orang soal tataniaga farmasi, saya punya alasan siap beradu argumentasi. Itu salah satu modal saya
untuk maju di DPR RI. Saya mengerti tata niaga obat di Indonesia,” paparnya.
untuk maju di DPR RI. Saya mengerti tata niaga obat di Indonesia,” paparnya.
Andi mengatakan, pandangan dirinya soal politik adalah bagaimana mengatur keadaan agar tersusun dengan baik, pendapat orang, pendapat organisasi tertentu tentang pemerintahan, tentang tataniaga.
“Itu politik, bagaimana mempolitisasi agar menjadi baik. Bukan hanya soal kekuasaan,” ucap pria kelahiran Kabupaten Way Kanan, Lampung ini.
Andi berujar, jika ia dipercaya menjadi Anggota DPR RI akan mengupayakan, turut mendorong pembenahan tataniaga farmasi agar lebih baik. Meningkatkan pembangunan provinsi Lampung terutama sektor pertanian, pertambangan dan sebagainya sebisa mungkin berbuat yang terbaik untuk Bumi Rua Jurai.
“Saat ini banyak petani yang mengeluh, banyak permintaan namun langka barang. Bagaimana mensejahterakan rakyat. DPR RI kepanjangan lidah masyarakat pada pemerintah pusat, agar segala sesuatu yang lambat, atau kurang baik akan jadi baik. Akan kita kawal itu. Saya putera daerah terpanggil untuk itu, Insyaallah saya jadi. Dengan itu saya banyak berbuat untuk Lampung dan daerah tempat tinggal saya,” kata Andi.
Menurut dia, aspirasi masyarakat tidak hanya sebatas diperjuangkan di parlemen, tetapi juga turut menentukan kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah. Andi memperjuangkan kepentingan masyarakat dalam setiap kebijakan pembangunan yang dilakukan pemerintah.
Karena itu, menjadi legislator harus bisa menyerap keinginan rakyat dengan baik, tidak asal tampung tetapi tidak diperjuangkan di pemerintah.
Seorang wakil rakyat itu punya tugas moral yang tinggi. Selain mampu mendorong konstituennya bersama-sama membangun daerah, juga bisa menyampaikan keinginan konstituen ke lembaga yang tepat.
Tugas pokok anggota parlemen di Indonesia ini ada tiga. Yakni membentuk peraturan daerah (perda) bersama pemerintah daerah, membahas dan memberikan persetujuan terhadap anggaran pendapatan dan belanja (APBD) yang diajukan pemerintah, dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan.
“Amanat dari rakyat yang mesti kami jalankan. Pada waktunya nanti saya pasti akan turun ke tengah rakyat untuk menyerap aspirasi mereka dan memperjuangkannya. Sekali lagi saya akan serius dan fokus berjuang untuk kepentingan masyarakat kita,” ungkapnya.