Lampung Selatan – Pembangunan hunian sementara (huntara) oleh NU Peduli Tsunami Lampung Selatan (Lamsel) selesai dikerjakan.
Sebanyak 20 huntara yang berada di Desa Banding, Kecamatan Rajabasa, diresmikan pemakaiannya oleh Camat Rajabasa Sabtudin dan Ketua PCNU Lamsel KH. Mahfudz, Sabtu (9/2/2019).
Wakil Ketua Penanggulangan Bencana dan Iklim PCNU Lamsel, Sudirman menuturkan, NU Peduli hingga saat ini telah mendirikan 37 unit huntara, lokasinya 20 unit di Desa Banding dan 17 unit di Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa.
“Ini (huntara) 20 unit yang saat ini diresmikan sudah ditempati beberapa korban, yang nama-namanya sudah ditetapkan,” ujar Sudirman ditemui tim Diskominfo Lamsel di lokasi.
Lebih lanjut Sudirman menjelaskan, dibangunnya huntara oleh NU Peduli, bukan berarti pihaknya tidak mengindahkan perintah pemerintah pusat yang menginginkan dibangunnya hunian tetap.
Mengingat sebelumnya, pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo, saat melakukan peninjauan ke lokasi terdampak tsunami di Desa Way Muli, awal Januari lalu, memerintahkan dengan tegas bahwa tidak ada huntara, tetapi langsung membangun hunian tetap bagi para korban tsunami yang tempat tinggalnya mengalami kerusakan.
Hal itu menurutnya, lebih kepada sifat kemanusiaan, sambil menunggu proses pembangunan hunian tetap.
“Kita melihat, memang ada suatu perhatian yang baik dari pemerintah pusat melalui program hunian tetap. Namun saat kami saksikan ada korban yang masih tinggal di tenda-tenda pengungsian, tentu kita tidak tega melihat mereka tinggal disana (pengungsian) selama berbulan-bulan. Sehingga kita mengambil inisiatif untuk membangun huntara,” tukasnya.
Sudirman mengatakan, pihaknya juga masih terus bersinergi dan bekerjasama dengan pemerintah daerah, dalam hal ini BPBD Lamsel. Mulai dari koordinasi jumlah korban maupun berapa rumah hunian sementara yang dibutuhkan.
“Logistik juga sudah kita terima dari pemerintah daerah, ada sekitar 29 item. Mulai dari perangkt sholat, alat masak, alat dapur, perlengkapan rumah tangga, dan kebutuhan pokok sehari-hari yang benar-benar dibutuhkan para pengungsi,” katanya.
Sudirman melanjutkan, komplek huntara yang diberi nama Kampung NU tersebut, juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum, seperti musholla, dapur umum, dan MCK.
“Sebagai perwakilan, saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah telah sigap dari awal, begitu juga dengan jajaran TNI yang telah bekerjasama dengan kami dari awal membantu pembangunan huntara ini,” katanya.
“Tak lupa juga kami sampaikan ucapan terima kasih kepada para donatur dan relawan yang telah membantu meringankan beban saudara-saudara kita. Khususnya kepada Bapak Bustami yang telah meminjamkan lahannya sebagai tempat huntara. Kita doakan beliau (Bustami) segera diberi kesehatan, karena kondisinya sedang sakit,” pungkasnya. (Eko)