Foto ist |
Lampung Timur- Proyek pembangunan patung gajah di perbatasan antara Kabupaten Lampung Timur dan Kota Metro hendaknya menjadi atensi bagi
aparat penegak hukum.
Pasalnya, proyek pembuatan patung gajah itu banyak pihak yang kecewa akan hasilnya.
Dosen Pendidikan Budaya Anti Korupsi Poltekkes Tanjung Karang, Gindha Ansori Wayka memaparkan, dalam hal ini tentunya pihak penegak hukum kejaksaan dan kepolisian sudah dapat melakukan penyelidikan terkait dugaan persoalan pembangunan “gajah kurang makan” ini.
“Karena disinyalir ada persoalan hukum yang membelit di dalamnya sehingga menyebabkan patung gajahnya kurus kering dan dengan demikian jika ada penyelidikan menjadi hal yang dapat memperjelas siapa kiranya yang harus dikenakan tanggungjawab atas hasil pekerjaan yang memalukan ini,” kata Ansori, Kamis (03/01/2019).
Kordinator Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung ini menjelaskan, seharusnya rekanan yang melakukan pembangunan ini bekerja sesuai perencanaan yang ada.
“Sehingga jika bermasalah maka bukan menjadi tanggungjawab rekanan tetapi dinas (PUPR Lampung Timur),” paparnya. Baca: DPRD Lampung Timur Sayangkan Pembuatan Patung Gajah Seperti Tikus
Pengacara muda ini memaparkan, ihwal hasil pembuatan patung gajah yang sudah diperbarui perlu dicek kembali apakah hasil pembangunan ini sesuai perencanaan atau tidak?
“Jika tidak maka rekanannya yang tidak profesional dan harus diberi teguran dan sanksi serta perlu dilakukan audit investigasi atas kinerjanya yang telah menggunakan dana rakyat,” jelas Ansori.
Untuk itu kata Ansori, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Timur harus bekerja secara profesional, kinerja dinas berkaitan dengan sebuah pekerjaan rehabilitasi atau pembangunan baru itu tidak sekedar hanya terbatas saat meneken kontrak antara dinas dan rekanan saja.
“Tetapi sampai ada finishing, sebelum proses finishing pekerjaannya tentunya ada pengawas pekerjaan dari dinas yang ada, sehingga jika menemukan kejanggalan harus langsung diperbaiki jangan sampai menunggu selesai dan viral yang bernuansa negatif hasil pekerjaan baru sibuk mencari pembenaran,” ungkapnya. Baca: Patung Gajah Mirip Tikus, Ini Kata Ketua DPRD Lampung Timur
Persoalan pembangunan rehabilitasi tugu patung gajah di perbatasan antara Kota Metro dengan Lampung Timur ini kata Ansori beberapa hari terakhir memang sangat viral. Sebagai ikon daerah harusnya pembangunan patung gajah ini sesuai dengan porsinya “bentuk hewan gajah”, karena Lampung Timur itu identik dengan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang identik dengan gajah sebagai habitatnya. Baca: Elemen Aksi: KPK Usut Dugaan Mafia Proyek di Dinas PUPR Lampung Timur
“Foto-foto hasil pembangunan tugu perbatasan ini yang sempat viral dan ditanggapi miring oleh netizen dan tokoh-tokoh di Lampung termasuk Senator RI, Andi Surya karena hasilnya tidak mencerminkan bentuk patung gajah pada umumnya,” paparnya. (Red)