Bandar Lampung – Kelompok Studi Kader (Klasika) akan gelar diskusi publik.
Diskusi ini dalam rangka memperingati 9 tahun wafatnya Gus Dur. Scara yang bertema “Menolak Intoleransi Merawat Kebhinekaan” ini rencanya akan dilaksanakan pada 29 Desember 2018 di Cafe Dawiels Jl. Raden Ajeng Kartini No.40, Palapa, Tj. Karang Pusat, Bandar Lampung.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga ingatan kita semua, terutama anak-anak muda,” kata Direktur Klasika, Ahmad Mufid.
Ia menjelaskan, bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang didirikan di atas segala macam perbedaan, bukan untuk satu kelompok maupun golongan tertentu.
“Gus Dur adalah salah satu tauladan dalam merawat Kebhinekaan bangsa Indonesia,” ucapnya.
Ahmad Mufid menambahkan, perlunya menanamkan sikap-sikap toleran di tengah pluralitas bangsa Indonesia. Terlebih kata dia, menjelang kontestasi politik 2019 di mana maraknya penggunaan politik identitas yang kerap kali memunculkan sikap-sikap intoleran.
“Hal ini berbahaya, karena dapat memicu konflik komunal di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini Klasika mengundang seluruh organisasi kepemudaan (OKP) dan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di Provinsi Lampung untuk bersama-sama berdiskusi dalam upaya menangkal paham-paham intoleran yang belakangan ini kembali mencuat. Dengan harapan kerukunan masyarakat dan umat beragama di provinsi Lampung dapat terus terjaga untuk hidup berdampingan dan damai dalam bingkai kebhinekaan.
Dijadwalkan para narasumber yang akan menjadi pembicara pada diskusi publik kali ini adalah, Ketua MUI Lampung,
KH. Khairuddin Tahmid, Ketua AJI Lampung, Padli Ramdan, Penanggung Jawab Program Klasika, Een Riansyah
dan dimoderatori oleh Umar Robani (Jurnalis).