Foto ist |
LAMPUNG SELATAN – Gubernur Lampung M.Ridho Ficardo mengunjungi korban tsunami yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Bob Bazar, SKM Kalianda, Lampung Selatan, Minggu (23/12) sore.
Menurut Gubernur Ridho sejak kemarin Pemerintah Provinsi Lampung telah menurunkan tenaga medis dan peralatan bedah dari RSUD Provinsi Abdul Moeloek ke RSUD Dr.Bob Bazar untuk membantu penanganan korban yang terjadi di wilayah Lampung Selatan, khususnya yang terdampak paling parah, yakni di desa kunjir, way muli, dan sekitarnya.
Selain bantuan tenaga medis dan obat-obatan, pemprov Lampung juga mendirikan dapur umum di Balai Keratun untuk warga yang mengungsi di Kantor Gubernur Lampung. Selain dapur umum pemprov juga memberikan bantuan seperti obat-obatan, makanan, selimut dan lain-lain.
Gubernur Ridho saat mengunjungi RSUD Dr.Bob Bazar menyatakan situasi darurat bencana. Ridho meminta semua pihak untuk bahu-membahu membantu warga lampung yang terdampak bencana agar segera mendapatkan bantuan.
“Data sementara yang dilaporkan saat ini ada 250 orang yang dirawat di RSUD Dr.Bob Bazar, kemudian ada total 58 orang meninggal di wilayah Lampung, 19 diantaranya meninggal di RSUD Dr.Bob Bazar. Oleh karenanya saya menyatakan situasi tanggap bencanan, saya minta semua pihak untuk bahu-membahu membantu warga lampung yang terdampak bencana agar segera mendapatkan bantuan,” papar Gubernur.
Selain Way Muli dan sekitarnya, menurut Gubernur Ridho, gelombang pasang juga ikut menerjang warga yang berada di pulau Sebuku, Sebesi, dan pulau Legundi. Gelombang pasang juga telah memutuskan aliran listrik di beberapa daerah. Untuk itu Pemprov Lampung bekerjasama dengan pihak terkait untuk menyediakan listrik melalui diesel maupun tenaga baterai.
Sementara itu Ibu Sartanah (45) warga way muli yang dirawat di RSUD Dr.Bob Bazar saat berbincang-bincang dengan Gubernur Ridho mengatakan bahwa rumah dan semua harta bendanya hanyut terseret ombak.
Menanggapi hal tersebut Gubernur Ridho berjanji, pemprov Lampung akan membantu pembangunan atau renovasi rumah yang hancur akibat gelombang pasang.
“Pemprov juga kan punya program bedah rumah, nanti kita akan bantu masyarakat yang rumahnya terkena dampak gelombang pasang. Kalau kita sudah tidak sanggup, nanti kita juga akan minta bantuan pusat untuk mengatasi bencana ini,” ucap Ridho.
Ridho juga meminta seluruh jajaran terkait mengutamakan penanganan tanggap darurat dan fokus pada pelayanan kepada para pengungsi.
Ia juga menyampaikan duka cita mendalam dan korban luka akibat musibah itu. “Pemerintah Provinsi Lampung mendahulukan penanganan tanggap darurat kepada korban jiwa dan pelayanan kepada para pengungsi. Hal itu terus kita lakukan dari semalam, mulai dari makanan, minuman, obat dan kebutuhan keseharian lainnya,” ujarnya.
Ridho menjelaskan dari semalam hubungan antar daerah telah terkonsolidasi, mulai dari jajaran internal Pemerintah Daerah, dukungan BUMN, dan TNI/POLRI untuk melakukan situasi keamanan sehingga tidak terjadi kepanikan lebih jauh. “Segala upaya terus kami lakukan, seperti bantuan makanan, penanganan infrastruktur yang memutus badan jalan, dan penanganan korban jiwa,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Lampung melalui RSUD Abdul Moeloek, lanjut Gubernur, mendukung RSUD Kalianda dengan menggerakkan mobil rumah sakit keliling dilengkapi tim dokter spesialis untuk mencapai daerah yang terparah. “RSUD Abdul Moeloek siap memberikan bantuan kepada RSUD Kalianda dalam menangani para korban jiwa seperti menurunkan sejumlah sdokter spesialis, kebutuhan obat, kamar operasi dan lainnya,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Ridho juga mendukung dan memberikan bantuan lainnya di tempat daerah terjadinya bencana seperti dapur umum, dan kebutuhan kesehariannya, dan penanganan tanggap darurat.
Dari hasil briefing bersama BMKG, pasang air laut sudah mulai turun dan cukup aman, sehingga masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing. Selain itu, aparat TNI juga bersiaga di lapangan untuk menjaga masyarakat yang kembali ke daerah.