Plt Kadis Kesehatan Mesuji, Ardi Umum memberikan keterangan pada media |
MESUJI – Diduga oknum dokter dan pegawai Rumah Sakit Ragab Begawe Caram (RBC) Daerah kabupaten Mesuji kerab menolak pasien.
Mereka ditengarai menolak pasien yang hendak berobat dan melahirkan, serta mengarahkan pasien ke rumah sakit di luar Mesuji.
Baca: RS Bumi Waras Tolak Pasien, YLKI Sebut Langgar UU Perlindungan Konsumen
Dugaan penolakan pasien oleh oknum rumah sakit RBC tersebut sudah kerap kali dilakukan oleh petugas jaga yang menerima telpon dari kelurga pasien yang akan berobat ke rumah sakit RBC. Sehingga masyarakat banyak yang kecewa dan melaporkan ke Dinas Kesehatan setempat.
Mendengar informasi tersebut membuat Pelaksana tugas (Plt) Kadis Kesehatan Mesuji, Ardi Umum geram dan langsung menyidak Rumah Sakit RBC. Ia didampingi Dekretaris Inspektorat, Andi Subrastono pada Senin (03/12/2018) malam.
Menurut Ardi, sungguh tak masuk akal apa yang dilakukan oknum pegawai dan dokter jaga yang berdinas di Rumah Sakit RBC Kabupaten Mesuji.
“Baru saja kita terima laporan dari masyarakat, bahwa ada yang istrinya mau melahirkan. Mereka menghubungi rumah sakit kita, justru malah ditolak dan diarahkan ke rumah sakit lain dengan alasan fasilitas rumah sakit kita belum memadai. Padahal disini baik Alkes dan fasilitasnya sudah memadai, bahkan kita juga sudah bisa melayani operasi caesar,” terangnya kepada wartawan usai menyidak Rumah Sakit RBC selasa (04/12) dinihari.
Di tengah gencarnya upaya pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan membangun citra positif dan kualitas pelayanan kesehatan yang baik di rumah sakit tersebut, kedua oknum ini justru malah sebaliknya.
“Ya, keduanya malah dengan sengaja menolak pasien yang ingin berobat ke RS RBC dengan alasan yang tidak masuk akal. Meski sebenarnya, saat ini peralatan kesehatan serta fasilitas yang ada disana sudah cukup memadai dan mampu memberikan layanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.
Ardi dengan tegas akan memberikan sanksi kepada oknum dokter yang dan pegawai yang sudah membuat citra rumah sakit RBC menjadi tidak baik dan dia mengancam akan memberhentikan pegawai honor dan memberikan sangsi kepada dokter yang diduga sudah bermain-main dan sengaja membuat citra rumah sakit menjadi tidak baik.
“Mereka sudah digaji oleh Pemkab Mesuji, tapi kelakuannya seperti ini, jadi kali ini akan kita beri sanksi tegas, kita lakukan evaluasi secara keseluruhan. Untuk pegawainya akan kita mutasi dan yang tenaga honor tidak akan kita perpanjang SK- nya. Dan ini juga agar menjadi perhatian bagi yang lain, supaya hal ini tidak terulang lagi,” tegasnya.
Seperti diungkapkan salah satu warga Desa Berasan Makmur, Kecamatan Tanjung Raya yang enggan menyebutkan namanya belum lama ini, secara tidak sengaja bertemu dengan wartawan media ini mengungkapkan, bahwa dirinya pernah mendapat penolakan dari pihak RS RBC ketika membawa istrinya yang akan melahirkan disana.
“Betul Mas, istri saya mau melahirkan disitu, tapi ditolak sama pegawai rumah sakit itu dan malah diarahkan ke rumah sakit lain di Unit 2, dengan alasan pelayanannya belum memadai. Nah, menurut saya apa yang dilakukan pegawai itu justru merusak citra rumah sakit milik pemerintah ini. Padahal, saya pakai jalur umum, tidak pakai BPJS,” ungkapnya.
Mirisnya, karena penolakan tersebut, akhirnya sang istri, SN terpaksa harus melahirkan di dalam mobil saat masih diperjalanan menuju salah satu rumah sakit bersalin di bilangan Unit 2, Tulangbawang.
“Akhirnya istri saya melahirkan di jalan mas malam itu, beruntung saya bawa dukun bayi juga waktu itu, jadi Alhamdulillah istri dan anak saya selamat,” akunya (Di)