Beberapa siswa SD peserta wisata edukasi. Foto Misdi |
JAKARTA – Keceriaan 200 anak yatim dan kurang mampu yang diberangkatkan berwisata edukasi oleh Bupati Mesuji, Khamami nampak terlihat saat mereka mengunjungi tempat-tempat di Jakarta.
Tak pernah terbayang sebelumnya dalam benak mereka akan dapat berlibur mengunjungi beberapa tempat wisata nan elit yang ada di Jakarta.
Seperti dituturkan Indri Lestari(12) siswi kelas VI Sekolah Dasar Negeri 08 Tanjung Raya itu tak pernah menyangka bakal dapat berwisata gratis bersama ratusan teman sebayanya. Bagaimana tidak, putri keempat dari Turohmi itu sudah sejak berusia 3 tahun ditinggal sang ayah yang wafat karena menderita sakit. Sedangkan ibunya hanya bekerja sebagai buruh harian lepas di perkebunan kepala sawit.
“Saya sangat senang dan bersyukur sekali bisa diajak berlibur ke Dufan (Ancol), TMII dan Monas. Ini pertama kalinya saya kesini, terimakasih Pak Bupati Khamami, berkat kebaikan hati bapak saya bisa sampai di Jakarta gratis, bahkan dikasih uang saku lagi Rp 250 ribu,” tuturnya, Jumat(23/11).
Hal senada juga diungkapkan Febi Anggraini (11) siswa kelas V SDN 08 Tanjung Raya inipun tak henti-hentinya mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Bupati Khamami yang begitu perduli dengan masyarakat miskin. Sehingga, anak-anak yatim dan piatu serta kurang mampu seperti dirinya bisa ikut merasakan kebahagiaan dan pengalaman yang tak terlupakan di usia belianya.
“Saya doakan semoga Pak Bupati selalu diberikan rezeki yang melimpah serta kesehatan, supaya program seperti ini bisa terus diadakan, jadi akan banyak anak-anak lain yang bisa seperti kami, diajak jalan-jalan gratis,” ungkapnya.
Nampaknya, apa yang dilakukan oleh Pemkab Mesuji ini mendapat sorotan publik di Jakarta, banyak warga ibukota itu yang terkagum-kagum dan sedikit heran kala melihat rombongan anak yatim dan kurang mampu peserta wisata edukasi berkeliling di Ancol, TMII (Taman Mini Indonesia Indah), Monas (Monumen Nasional), Masjid Istiqlal dan masih banyak tempat lain yang dikunjungi.
Kebanyakan bertanya, bagaimana caranya pemerintah daerah bisa mengadakan program yang jarang sekali dilakukan oleh daerah lain tersebut. “Sudah keliling kemana saja dik?,” tanya seorang pengunjung di Ancol kepada salah satu anak yatim peserta wisata edukasi.
“Kok bisa ya? apalagi ini jumlahnya tidak sedikit loh. Sampai seribu anak, luar biasa sekali perhatian pemerintahnya kepada anak-anak ini. Disini saja belum tentu pemerintahnya mau memikirkan hal seperti ini demi masyarakatnya,” kata Diana(37) warga Tebet Jakarta Selatan itu dengan penuh decak kagum.
Diketahui, Pemkab Mesuji melalui dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, kembali memberangkatkan sebanyak 200 anak yatim dan dari keluarga tidak mampu yang berasal dari Kecamatan Tanjung Raya dan Mesuji Timur, ke Jakarta untuk berwisata edukasi.
“Ini program Bapak Bupati Khamami memberangkatkan 1000 anak yatim dan dari kelurga tidak mampu. Bupati ingin anak-anak ini bisa merasakan kebahagian dengan berwisata mengunjungi beberapa tempat di Jakarta yang memiliki nilai sejarah dengan semua biaya ditanggung oleh Pemkab Mesuji, dan 200 anak yang diberangkatkan hari ini merupakan kloter ke tiga,” jelas Syamsudin saat melepas peserta edukasi dirumah dinas Bupati Mesuji, di Desa Brabasan, Kecamatan Tanjung Raya, Kamis (21/11).
Syamsudin menambahkan, para peserta wisata edukasi akan didampimgi oleh pembimbing dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing dua orang, dari guru dua orang, tenaga kesehatan satu orang, dan Babinsa satu orang dalam setiap mobilnya. Selain diberi uang saku sebesar Rp 250 ribu para peserta edukasi juga diberikan pakaian, sandal, dan makan gratis selama berwisata edukasi.
“Pemkab Mesuji sudah memberikan uang saku kepada para siswa jadi orang tua tidak perlu memberikan uang saku dan semua biaya sudah ditanggung. Mohon kepada para orang tua agar memberikan doa kepada anak-anaknya agar selama di Jakarta selalu diberikan kesehatan dan dapat kembali ke Mesuji dengan selamat,” tutupnya.
Keberangkatan 200 anak yatim dari keluarga tidak mampu yang diberangkatkan menggunakan 4 bis merupakan klotrer ketiga sebelumnya 200 anak sudah diberangkatkan yang dimulai sejak 14 November, dilanjutkan pada kloter kedua yang diberangkatkan pada 17 November, dan kloter ketiga 21 November 2018, sampai pada gelombang berikutnya hingga cukup jumlahnya 1000 anak.
Sebelumnya Bupati Mesuji, Khamami mengatakan, siswa yang mengikuti wisata edukasi itu berstatus anak yatim dan piatu serta berasal dari kalangan keluarga tidak mampu.
“Selain rekreasi, tujuannya juga untuk memerkenalkan anak-anak kita ke tempat yang mengandung nilai sejarah dari sisi budaya,” terang Bupati Khamami.(Misdi)