Bupati Mesuji, Khamami. Foto ist |
MESUJI – Oknum kepala sekolah dan guru honorer yang bertugas di Kecamatan Way Serdang, Mesuji diduga melakukan pungutan liar (pungli) terhadap salah satu program gratis Bupati Mesuji, Khamami yang dikhususkan bagi masyarakat miskin, yakni memberangkatkan 1000 anak yatim dan tidak mampu berwisata keliling Jakarta selama 3 hari.
Kedua oknum itu adalah Adi guru honorer dan Kepala Sekolah SDN 28 Labuhan Permai, Kecamatan Way Serdang, Heri. Keduanya diduga melakukan pungli dalam keberangkatan wisata edukasi yang dikhususkan bagi anak yatim dan anak tidak mampu itu sebesar Rp 100 ribu per anak.
Hal itu terungkap saat Bupati Khamami tiba-tiba menginvetigasi beberapa anak yatim dan anak orang tidak mampu yang akan diberangkatkan ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Bupati Khamami didampingi Wakil Bupati Saply, Sekda Adi Sukamto, dan sejumlah OPD melepas kloter pertama sebanyak 200 anak yatim dan anak yang tidak mampu untuk berwisata edukasi ke TMII Jakarta, pada Rabu (14/11) sekitar pukul 14.30 WIB.
“Sungguh keterlaluan, tega sekali perbuatan kedua oknum ini. Untung saya sengaja investigasi, tanya anak-anak ini, hasilnya, ada yang mau bermain-main, ambil kesempatan dibalik kesusahan orang tidak mampu. Tidak sepantasnya mereka meminta uang Rp 100 ribu kepada anak-anak ini. Parahnya, yang satu PNS jabatannya kepala sekolah, yang satu lagi guru honorer. Sekali ini akan saya tindak tegas keduanya, akan saya dimutasi kepala sekolah itu serta honor tersebut langsung saya berhentikan,” tegas Khamami.
Selain itu, Khamami juga menjelaskan, dalam wisata edukasi, anak diberikan uang saku sebesar Rp 250 ribu peranak dan pendampingan anggota Babinsa dengan uang saku Rp 1 juta, guru honorer Rp 750 ribu, tenaga kesehatan Rp 300 ribu dan kaos, serta sandal. Untuk itu, orang tua anak tidak diperkenankan memberikan uang saku apalagi untuk turut serta mendampingi anak-anaknya berwisata.
“Ini kloter pertama, kita berangkatkan sebanyak 200 anak menggunakan empat Bus Cahaya Wisata. Nantinya, selama di Jakarta mereka akan mengunjungi tempat wisata yang juga bisa menjadi sarana menambah ilmu pengetahuan anak. Di antaranya, TMII, Ancol, dan Monas selama tiga hari. Hal ini adalah bentuk kepedulian Pemerintah Daerah Mesuji untuk anak bangsa kita, terutama anak yatim dan anak yang tidak mampu,” tutupnya.(Misdi)