Dinas PU Mesuji meninjau lokasi pekerjaan |
MESUJI– Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mesuji, nampaknya tak ingin sembarangan dalam melaksanakan pekerjaan swakelola yang saat ini sedang dilakukan.
Salah satu terobosannya dengan menggandeng berbagai pihak seperti untuk pendampingan PUPR menggandeng pihak Universitas Lampung (Unila) untuk memantabkan program swakelola tersebut.
Kepala laboratorium jalan raya Fakultas Teknik Sipil Universitas Lampung (Unila), Sasana Putra saat turun langsung dalam melaksanakan kegiatan pendampingan teknis swakelola pembangunan jalan di Kabupaten Mesuji, memberikan nilai yang positif terhadap pekerjaan jalan menggunakan rigid pavement beton yang ada di Bumi Ragab Begawe Caram itu.
“Karena sangat efisien mengambil pekerja yang menggunakan masyarakat kabupaten mesuji sendiri. Sebab dengan keterlibatan masyarakat Mesuji maka rasa saling memiliki terhadap infastruktur di daerahnya akan semakin tinggi,” ucapnya, Selasa, (30/10).
Kemudian kata dia, dilihat dari segi teknisnya pengerjaan jalan ini tetap saja harus menggunakan prosedur swakelola, “Ya mau sebagus apapun dalam pengerjaan kita harus mengikuti prosedur prosedur teknis. Adanya qualitiy kontrol dan melihat alat – alat yang ada seperti halnya uji joknik dan uji lab harus dilakukan,” jelasnya.
Sementara dari hasilnya sendiri kualitas jalan yang relatif bagus walau masih ada beberapa titik yang masih kurang.
“Ya, dikarenakan pekerjaannya masih secara manual. Akan tetapi hasilnya setelah kita tinjau di lapangan ternyata sangat bagus dan efisiensien,” ujarnya.
Sasana juga menyarankan, jika dimungkinkan, agar dibuatkan laboraturium lapangan atau laboratorium mini harus segera diwujudkan untuk mengontrol pelaksanaannya. Dan laboratorium mini ini diupayakan untuk tidak berpindah pindah tempat.
“Jadi di setiap lokasi yang akan dikerjakan harus disediakan Lab mini untuk mengontrol komposisi campurannya, karena kegagalan dalam pengerjaan diawali dari komposisi campuran bahan material baru di level pelaksanaannya,” ucap Sasana.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mesuji, Najmul Fikri mengatakan, bahwa pihaknya pada tahun 2018 ini memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan di ruas jalan Kabupaten Mesuji dengan rigid pavement beton (RPB) yang dilakukan secara swakelola.
“Sejauh ini jalan rigid beton dengan sistem swakelola yang sudah kita tangani sebanyak 15 ruas, untuk pengadaan bahan material sudah dilakukan pada akhir tahun 2017 lalu. Sementara pelaksanaan swakelola di APBD murni 2018 sudah 13 ruas, di APBD perubahan nanti mudah-mudahan tidak ada kendala dan pada saat ini sedang proses pengadaan bahan materialnya akan kita tangani 6 ruas,” kata pria yang akrab disapa Kiki itu.
Dalam pengerjaan jalan rigid beton secara Swakelola ini dari pekerjaannya sendiri diambil dari masyarakat asli Kabupaten Mesuji. Selain untuk menyerap tenaga kerja, pihaknya juga ingin menumbuhkan rasa memiliki masyarakat terhadap jalan jadi proses pembangunan jalan itu bukan dari segi teknis jalan itu harus bagus tetapi jalan yang ada harus dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.
“Kita sadari selama ini kerusakan jalan yang ada di Mesuji ini sendiri disebabkan banyaknya kendaraan yang bermuatan melebihi ketentuan (over load). Hal itulah yang mendasari kita untuk membangun semangatnya masyarakat, jadi masyarakat kita libatkan secara langsung untuk ikut dalam pembangunan jalan agar bisa sama-sama ikut menjaga jalan tersebut agar bisa tahan lama,” ucapnya.
Dari sisi sosialnya pengerjaan swakelola rigid beton dengan metode pemberdayaan masyarakat yang ada di Kabupaten Mesuji ini, juga merupakan program Bupati Mesuji, Khamami dalam membuka lapangan pekerjaan seluas luasnya kepada masyarakat agar tidak ada masyarakat Mesuji yang menjadi pengangguran dan merantau mencari pekerjaan ke luar Mesuji.
Kiki mengaku, pihaknya memang masih menemui beberapa kendala dalam pengerjaan jalan rigid beton ini. Akan tetapi dia mengaku enggan menyerah dengan keadaan seperti itu. Salah satu kendala seperti halnya masukan dari pendamping teknis tenaga ahli dari Unila.
“Seperti halnya kondisi stok file kita yang masih terbuka ketika hujan kondisi airnya menjadi tinggi, dan itu juga sudah kita lakukan pelatihan yang dilatih oleh kawan-kawan dari tenaga teknis Unila bagai mana kita dari Dinas PU bisa berfungsi sebagai orang Lab dan ini sudah mempunyai kemampuan tinggal pengadaan alat-alat lab-nya saja,” jelasnya.(Misdi)