SejreSekre Kadin Lampung Timur, Victor |
Lampung Timur – Geliat pembangunan yang digaungkan pemangku kepentingan di Pemerintahan Daerah Lampung Timur dipertanyakan.
Pasalnya, geliat pembangunan di kabupaten itu hingga saat ini belum mencapai 10 persen.
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lampung Timur, Victor menilai, hingga saat ini masyarakat ataupun lembaga serta organisasi masyarakat di kabupaten itu belum terlihat pembangunan yang berjalan secara maksimal.
Karenanya, Kadin Lampung Timur mempertanyakan Kinerja pemerintah setempat.
“Hingga saat ini belum ada proyek pembangunan yang mencapai 10 persen, jadi Yang katanya pejabat selalu koar-koar kerja membangun Lampung Tinur, itu cuma omong doang, faktanya terbukti sekarang, kita lihat di mana ada, bahkan keuangan sepertinya tidak mendukung,” tegas Victor, Senin (15/10/2018) siang.
Pada kesempatan itu, Victor juga menyoroti dugaan tidak transparanya soal lelang atau tender, hal itu dibuktikan kegiatan pada kantor Unit Layanan Pengadaan (ULP).
“Kita menduga tidak pernah ada lelang proyek, faktanya kantor ULP selama ini tidak ada kegiatan Pokja, hingga hari ini Senin (15/10), tetap tidak pernah ada kegiatan,” tandas Victor.
Amir Faisol salah satu pemuda yang juga aktivis di kabupaten itu menilai ULP yang ada hanya sebagai tameng atau syarat sebuah organisasi pemerintah daerah (OPD) semata, terbukti kantor dan ruang LPSE tidak diberdayakan.
“Dan apabila mereka (Pokja) bekerja dengan menyewa tempat atau hotel dan tempat-tempat lainnya, dapat anggaran dari mana, wajar apabila selama asosiasi dan masyaraka berasumsi,” tegas Amir.
Pada bagian lain, Basrol salah satu rekanan lokal justru mempertanyakan keanehan yang terjadi pada kantor Dinas Pekerjaan Umum (PU) setempat yang beberapa waktu yang lalu disegel terkunci di jam sibuk dan tidak ada aktivitas di kantor tersebut.
Hingga berita ini diturunkan pihak berkompeten terkait belum berhasil dikonfirmasi. (FR).