Lagi, Lampung Raih Penghargaan PWI 2018

Plt Ketua PWI Lampung, Nizwar (tengah). Foto ist
JAWA TENGAH – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Lampung kembali meraih penghargaan PWI 2018. Penghargaan diberikan sebelum dimulainya pleno Kongres XXIV di The Sunan Hotel Solo, Jawa Tengah, Jumat (28/9) malam.
Lampung juga sangat berbangga, karena Ketua Dewan Kehormatan Daerah (DKD) PWI Lampung DR. Hi. Iskandar Zulkarnain didapuk menyerahkan hasil disertasinya kepada Ketua Umum PWI Margiono. Adapun disertasi dengan judul Pengembangan Model Pendidikan dan Pelatihan Konvergensi Media dalam Meningkatkan Mutu Jurnalistik Berbasis Karakter. Ini merupakan hasil studi pada Sekolah Jurnalistik (SJI) PWI.
Sebelumnya, Kongres telah dibuka oleh Presiden Jokowi, Jumat sore. Hadir jajaran kabinet Jokowi, pengurus PWI pusat dan provinsi se Indonesia serta tamu undangan.
Plt. Ketua PWI Lampung Nizwar menerangkan, penghargaan PWI yang diterima karena berpretasi dan berperan aktif dalam menyelenggarakan kegiatan-kegiatan terkait peningkatan kompetensi melalui SJI dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW), Safari Jurnalistik, dan kegiatan pelatihan lainnya pada tahun 2018. Sehingga PWI pusat menilai pantas menjadi teladan.
“Selain Lampung, penghargaan ini juga diterima oleh PWI Provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Banten, dan Kalimantan Tengah. Secara nasional kita ada diperingkat empat, sementara regional Sumatera menjadi yang terbaik,” terang Nizwar.
Menurut Nizwar, kesuksesan PWI Lampung adalah untuk kesekian kalinya. Lampung terus mendapatkan apresiasi PWI Pusat sejak tahun. 2012 lalu dengan sejumlah program dalam meningkatan kompetensi wartawan di Bumi Ruwa Jurai.
“InsyaAllah ini semakin membuat kita terus terpacu untuk mewujudkan insan wartawan dan hasil karyanya yang semakin berkualitas, berwawasan, dan profesional di Lampung,” ujarnya.
Terkait disertasi DR. Iskandar Zulkarnain, lanjut Nizwar, ini menjadi model baru dalam perkembangan ilmu jurnalistik. “Hasil disertasi dapat menjadi acuan baik bagi PWI maupun bagi dunia pendidikan,” ucapnya.
Sementara Iskandar menjelaskan bahwa disertasinya akan menjawab persoalan media yang sedang dirundung persaingan antara cetak, online dan media siar. Juga menjawab tantangan untuk menangkal berita bohong alias hoax.
“Disertasi ini pun menjadi acuan bagi wartawan milenial sebagai dasar menjalankan tugas-tugas kewartawanannya secara beretika dan profesional,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *