Ayu didampingi TOPAN RI memberikan keterangan |
Lampung Timur – Lebih dari 5 tahun kehilangan anaknya, Ayu Reda Prima Sari melapor ke Polres Lampung Timur.
Tim operasional penyelamatan aset negara (Topan RI) Syamlero dan Joko Ismursandi melakukan pendampingan Ayu Reda Prima Sarik ke Polres Lampung Timur.
Pasalnya, Ayu yang menjadi korban merasa dipisahkan dengan puteranya sejak 5 tahun silam, tepatnya di tahun 2012 usai melahirkan Ayu Reda tidak pernah melihat dan mengetahui puteranya, yang saat ini telah berusia 5 tahun.
Ayu Reda Prima Sari dan Satria, suaminya warga dusun 6 Desa Srimenanti Kecamatan Bandar Sribawono, Lampung Timur pada Rabu 26 September 2018 siang didampingi Syamblero dan Joko saat mendatangi Polres setempat, kepada wartawan, korban mengaku peristiwa itu bermula pada saat dirinya hamil atas perbuatan ayah tirinya, Sutarno kala itu.
Saat Ayu Red tengah berusia 17 tahun menjadi korban pemerkosaan oleh ayah tiri Sutarno.
“Setelah hamil saya diasingkan Ibu kandung dan Ayah tiri saya ke Desa Karya Makmur Labuhan Maringgai Lampung Timur, dan tinggal kontrakan Ibu Naure,” ujar Ayu.
Ia menuturkan, tahun 2012 lalu sekira pukul 11:30 WIB ia melahirkan seorang bayi laki-laki di kediaman Bidan Septi Yaningsih, bayi tersebut dibawa oleh kedua orang tuanya, lantaran hingga pertengahan 2018 kedua orang tuanya tidak pernah memberitahukan keberadaan anaknya, korban yang juga korban pun meminta pendampingan dari Topan RI untuk melaporkan perbuatan atas pemisahan ibu dan anak tersebut.
“Karena sampai dengan sekarang korban (Ayu) tidak mengetahui keberadaan putranya, dan dengan sengaja dipisahkan, maka kita berikan pendampingan terhadap korban,” kata Syamblero.
Ia menambahkan, laporan tersebut sebetulnya telah dilaporkan pada 18 Juli 2018 ke Polres Lampung Timur, atas dugaan penculikan atau melarikan putranya yang belum dewasa dari kuasa sahnya ibu kandung yang telah melahirkan.
Belakangan diketahui anak yang telah dilahirkan tersebut saat ini telah diadopsi, Jarwoko warga Sribawono dan saat ini telah berusia 5 tahun.
“Iya Pak itu tadi anak yang saya adopsi, tapi atas apapun persoalan yang terjadi atas keluarga Pak Suratno itu kami tidak tau,” ujar Jarwoko. (FR)