Foto ist |
BANDAR LAMPUNG – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandar Lampung akan menggelar acara malam puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-24 di Kafe Clary’s Hotel Andalas, Jalan Raden Intan Nomor 89, Enggal, Minggu mendatang, 9 September 2018, pukul 19.00 WIB. Pada malam puncak itu, AJI juga menggalang dana untuk korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Para undangan yang hadir bisa kasih dana, atau barang. Nantinya, bantuan yang terkumpul disalurkan melalui AJI terdekat di Lombok,” kata Ketua AJI Bandar Lampung Padli Ramdan melalui keterangan tertulisnya, Jumat, 7/9/2018.
Selain penggalangan dana, lanjut dia, AJI juga mengumumkan peraih Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin, serta pemenang kompetisi menulis isu sanitasi perkotaan. Untuk lomba menulis, AJI telah menyiapkan uang jutaan bagi para pemenang.
“Malam puncak ini mengundang aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM), para komisioner lembaga independen, serta jurnalis. Kami mengharapkan kehadiran kawan-kawan semua,” ujarnya.
Redaktur Lampung Post itu melanjutkan, malam puncak perayaan HUT ke-24 AJI akan diisi berbagai kegiatan. Beberapa di antaranya pertunjukan seni dan budaya. Nantinya, aksi yang ditampilkan tetap menyampaikan pesan sesuai tema HUT AJI tahun ini, yakni independen pada tahun politik.
Untuk Penghargaan Saidatul Fitriah, AJI Bandar Lampung menerima sebanyak 17 karya jurnalistik. Peserta merupakan wartawan dari berbagai media di Lampung, baik cetak maupun elektronik. Nantinya, dewan juri akan memilih karya yang dinilai layak mendapat penghargaan.
“Sedangkan untuk Kamaroeddin Award terdapat beberapa nama. Mereka belum jadi nominator, baru sebatas usulan. Para kandidat itu dari berbagai kalangan, di antaranya jurnalis, akademisi, dan aktivis,” kata Padli.
AJI Bandar Lampung menggelar Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin sejak 2008. Penghargaan jurnalisme tersebut diberikan setiap peringatan hari ulang tahun AJI. Tujuannya, guna meningkatkan profesionalisme jurnalis dan mendorong kemajuan jurnalisme di Lampung.
Saidatul Fitriah Award diberikan kepada jurnalis dengan karya jurnalistik yang berdampak secara positif terhadap kehidupan demokrasi. Sedangkan penghargaan Kamaroeddin kepada orang atau lembaga nonjurnalis yang dinilai konsisten memperjuangkan kebebasan pers, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).