Foto ist |
Tulang Bawang,- Video cor jeriken yang dilakukan SPBU 24.345.107 Menggala untuk BBM Premium, viral di media social,
Minggu (02/08/2018).
Warga Menggala Tulangbawang mengaku resah karena kerap kesulitan premium, lantaran cor jeriken oleh pengelola SPBU 24.345.107 untuk BBM Premium.
Sementara aparat keamanan seolah tutup mata lantaran SPBU tersebut milik Pemda Tulang Bawang saat warga menangjap basah saat sedang melakukan aktifitas cor jeriken tersebut.
Ternyata setiap mobil tangki Pertamina tiba malam hari, langsung dicor jeriken. Namun hingga saat ini belum direspon dengan cepat oleh pihak-pihak terkait setelah ramai di media sosial.
Ahmad Mustafid, warga Menggala, mengatakan padahal, masyarakat banyak berharap kepada para Wakil Rakyat, Pemerintah, dan Penegak Hukum, untuk dapat bertindak menegakan Pancasila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Mirisnya SPBU milik BUMD Pemkab Tulang Bawang diduga melakukan permainan kotor di Kota Menggala itu, hal tersebut karena pihak pengelola lebih mementingkan pengecor pakai Jerigen.
“Pantas saja masyarakat umum sampai tidak kebagian, walau itu dibuka selama 2 Jam setiap harinya dari pukul 06.00 – 08.00 WIB, mengingat kendaraan pengecor telah antri lebih dulu dari malam harinya,” kata Ahmad Mustafid.
Ahmad Mustafid, menjelaskan berdasarkan info yang didapat, di SPBU 24.345.107 Terminal Menggala, disetiap malam dini hari, untuk BBM jenis Premium dengan stok 8 Ton, dihabiskan oleh pengecor Jerigen 5 hingga 6 Ton, belum lagi ditambah pengecor yang menggunakan kendaraan mobil dengan jumlah hingga puluhan kendaraan.
“Alhasil di pagi dan siang stok BBM terutama premium dikatakan pihak pengelola SPBU habis. Dengan ulah pihak pengelola SPBU yang lebih mementingkan pengecor daripada masyarakat,” katanya.
Jika tidak ada reaksi aparat, kata dia, warga Menggala mengancam akan turun ke jalan, “Jika pihak-pihak berwenang pemegang tongkat kekuasaan tindak bertindak kami akan unjuk rasa,” jelasnya.
Dhaliem, warga lainnya, menyebut bahwa SPBU yang ada di Menggala terutama di SPBU 24.345.107 Terminal Menggala, harus ditutup karena tidak mementing warga. “Lebih baik di bakar atau disegel agar tutup saja, dari pada tidak bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Kalo malam rame karyawan yang mengecor, tapi kalo pagi hanya 1 orang karyawan, itupun tutup jam 8 pagi. Saya sendiri sudah lupa bau dan warna Premium itu seperti apa,” katanya.
Richard, warga lainnya menambahkan, bahwa ternyata pernah ada masyararakat yang mobilnya hanya takaran full tangki 30 liter. Namun ketika diisi di SPBU menjadi 34 liter, padahal tangki kendaraannya juga masih ada sisa, tidak kosong. “Anehkan, kok sampai berani begitu, mungkin ada oknum tertentu yang membekingi, soalnya bukan kali itu aja terjadi kecurangan, maka lebih baik ditutup total saja dahulu karena sudah jelas melanggar,” kata Richad.
Menurut Dia, jika managemennya dan pengelolanya sudah ganti semua baru buka lagi, dari pada tidak ada faedahnya. Adapun terjadinya kecurangan ini, kata dia, lantaran pihak SPBU berdalih BBM yang dicor untuk di kirim ke daerahdaerah pelosok Kabupaten Tulangbawang.
“Tapi lucunya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar saja tidak bisa, namun sudah memikirkan wilayah pelosok, hal ini ditenggarai karena pihak pengelola SPBU mencari keuntungan dari pengecoran BBM bersubsidi tersebut, tanpa memikirkan masyarakat sekitar,” katanya.
SINARLAMPUNG