Pedagang Bandarlampung. Foto ist |
Bandar Lampung – Mahasiswi dan pedagang makanan menolak adanya demo yang membuat jalanan macet.
Nadia Safira mengatakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi – Chusnunia sudah memenangkan Pemilihan Gubernur 2018 dengan penghitungan suara oleh KPU Lampung. “Kalau emang menang ya mau diapain lagi. Harusnya masyarakat terima keputusan KPU. Kan itukan emang suara dari rakyat,” ucap dia Selasa, 17 Juli 2018.
Menurutnya, menyampaikan aspirasi sangat baik namun tidak harus mengganggu lalulintas di jalan raya. “Demo ini bagus asal tidak mengganggu lalu lintas. Pas hari apa itu ganggu banget, macet banget. Parah banget di Pahoman itukan ganggu masyarakat,” ujarnya.
Berbeda dengan Ferdi salah satu karyawan pusat perbelanjaan ini tidak setuju dengan adanya demo. “Setelah Pilgub, riweh aja gitu, ricuh kayak gini ada demo-demo segalakan bikin macet. Bagusnya gak ada demo sih, ini nih bikin rame aja gitu,” ucapnya.
Karso selaku pedagang makanan mengatakan tidak setuju adanya demonstrasi. “Saya mah gak tahu apa-apa, ngikut-ngikut aja. Ikut ajalah gimana baiknya, sebenarnya sih pengennya gak ada yang demo-demo. Kalau gini kan lihat jalan macet,” ucapnya.
Untuk diketahui, pasca pemilihan Gubernur Lampung 2018 kantor Bawaslu Lampung dan Sentra Gakkumdu menjadi sasaran demonstrasi. Massa yang menolak hasil Pilgub 2018 melakukan aksi setiap hari di Kantor Sentra Gakkumdu yang berada pada jalan protokol Bandar Lampung.
Massa pun mengganggu arus lalulintas sekitar lokasi tersebut. Polisi dan tentara harus melakukan pengamanan dilokasi tersebut setiap harinya.