Unjuk Rasa, DPRD Metro Terima Perwakilan Massa

DPRD Metro terima perwakilan massa
METRO – Ratusan masyarakat yang mengatasnamakan masyarakat Metro Peduli Pilgub Lampung melakukan unjuk rasa di halaman kantor DPRD Kota Metro. Sebelumnya, mereka juga melakukan unjuk rasa di Kantor KPU dan Panwaslu,  Kamis (12/07/2018).
Di DPRD setempat,  perwakilan masyarakat tersebut diterima oleh Ketua DPRD Anna Morinda, Ketua Komisi I Basuki, Ketua Komisi III Hendri Santoso, dan anggota Komisi III Zas Dianurwahid.
Akbar, salah satu perwakilan aksi mengatakan, banyak terjadi money politik dalam Pilgub Lampung 2018. Namun, penyelenggara pemilu terkesan diam. Oleh sebab itu, pihaknya meminta DPRD untuk mendesak Panwaslu agar memproses laporan-laporan pada Pilgub Lampung.
“Menang dan kalah itu adalah hal biasa. Selama menggunakan cara-cara yang benar. Tetapi ini menggunakan cara yang tidak benar,” katanya.
Massa gelar aksi di depan kantor DPRD Metro
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi III DPRD Metro Zas Dianurwahid mengaku akan mengawal apa yang menjadi tuntutan masyarakat hingga ke DPRD Provinsi. 
“Apa yang disampaikan teman-teman mari sama-sama kita kawal,” katanya. 
Ketua Komisi III Hendri Santoso menuturkan, Gakkumdu dan Panwaslu selama ini tidak berjalan. Sebab, banyak terjadi kecurangan namun tidak diproses.
“Pola pikir masyarakat masih memilih  karena diiming-imingi oleh uang.
Gakkumdu, Panwas tidak berjalan. Ayo kita awal bagaimana prosesnya kedepan,” tuturnya.
Senada dikatakan Ketua Komisi I Basuki. Menurutnya, tidak masalah siapa yang menang pada Pilgub 2018. Namun, yang menjadi permasalahan yakni adanya money politik yang secara terstruktur, sistematis dan masif.
“Pilgub Lampung ini sangat kita sesalkan. Karena terjadi kecurangan secara tersetruktur sistematis dan masif. Mari kita kawal proses ini hingga ke pusat dalam hal ini KPU RI,” jelasnya.
Ketua DPRD Anna Morinda menambahkan, mendukung apa yang menjadi aspirasi masyarakat. Bahkan, jika perlu dilakukan hingga tingkat provinsi.
“Teruskan. Jaga agar kondusif, jangan berhenti melawan. Ini bukan soal gubernur terpilih. Tapi soal kebijakan kedepan,” tutupnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *