Kiai Syamsul Hadi. Foto ist |
Bandarlampung – Tokoh agama mengimbau masyarakat tidak terpancing bertindak anarkis dalam menyikapi dugaan pelanggaran Pilkada 27 Juni 2018.
Menurut Kiai Syamsul Hadi, pelaksanaan Pilgub 2018 telah usai. Karena itu, dia meminta para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh lapisan masyarakat untuk tidak memperkeruh keadaan. “Wakil rakyat juga harus memberikan suasana sejuk tidak harus saling menghujat,” ungkap dia Senin, 9 Juli 2018.
Beberapa hari ini, lanjut Pimpinan Pondok Pesantren Al Atsna, Seputihmataram, Lampung Tengah ini, terjadi aksi massa yang menolak hasil Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018.
“Janganlah sampai terpecah belah karena pilgub. Wakil rakyat yang juga sempat bersitegang karena pembentukan pansus dan ngotot-ngototan. Ini kan tidak baik, apalagi sampai menggerakkan massa. Seluruh masyarakat Lampung, sudah seharusnya bersama-sama bergandengan tangan membangun daerah,” bebernya.
Syamsul Hadi menerangkan bahwa massa juga harusnya dapat lebih cerdas dalam menyampaikan aspirasinya. “Jangan sampai dimanfaatkan oleh oknum yang hanya menginginkan kepentingannya sendiri,” katanya.
Dia menyayangkan, jika benar informasi yang diterima, ada yang melibatkan ibu-ibu jemaah pengajian ikut aksi menolak pilgub dengan turun ke jalan.
“Kan itu tidak bagus. Sudah berlebihan dalam menanggapi proses politik Pilgub Lampung. Lebih baik, misalnya, menjaga semangat beragamannya dengan melakukan aktivitas yang memberikan manfaat bagi kemaslahatan umat,” katanya. (rls).