Foto ist |
Bachtiar Basri masuk kembali bursa Pilgub Lampung, 27 Juni 2018,. Dia paling tua, 65 tahun. Selama ini, tak banyak terdengar “hinggar-binggar” dalam konstelasi pilgub, tak pernah menyerang dan diserang lawan politik.
Om Bah, panggilannya, kembali diminta petahana mendampinginya. Bagi M.Ridho Ficardo, Om Bah sosok pengayom. Om Bah menganggap Ridho anaknya. Bagi warga, Om Bah bisa dibilang orangtua masyarakat.
Ketika kepemimpinannya di partai “disembelih” jelang penentuan pasangan cagub, Om Bah biasa saja. Ketika ada wacana posisinya akan dibarter partai, Om Bah juga tidak reaksional.
Dia telah menjadi orang tua politik santun bagi kita. Om Bah kepada Kantor Berita RMOLLampung melihat semua kandidat adalah anak-anaknya. Kembali berkuasa atau tidak, baginya, biasa saja.
Jika garis tangan menghendakinya tidak kembali mendampingi Idho, panggilan Ridho, banyak hobinya yang tertunda, ngasah batu cincin, melukis, merawat bonsai, off road, sampai touring dengan sepeda motor matiknya.
Namun, jika ditakdirkan tetap mendampingi Ridho, Om Bah berusaha menjadi pengayom birokrasi dan masyarakat sebaik mungkin, katanya pada suatu saat dengan Kantor Berita RMOLLampung jauh sebelum musim pilgub.
Sosoknya yang jauh dari gosip. Sosialisasinya sebagai cagub tak begitu gencar terpublikasi lewat media.
Di hari-hari jelang masuk bilik suara, Om Bah berpesan untuk bersama menjaga pilgub damai dan bebas dari politik uang demi demokrasi yang bermartabat masyarakat Provinsi Lampung.
Om Bah yakin pemenang Pilgub Lampung sudah ditetapkan Alloh SWT. Jadi, katanya, tak perlu melakukan hal-hal yang bersifat intimidatif lewat berbagai cara, termasuk iming-iming.
Masyarakat biarkan bebas menentukan pilihannya, ujar Mantan Bupati Tulangbawang Barat ini.
Dia membayangkan alangkah eloknya memasuki masa tenang dengan semua kontestan beserta tim suksesnya sama-sama menahan diri dari godaan bermain curang lewat politik uang, sembako, dan bantuan lainnya.
Dia berpesan pula kepada masyarakat agar tak mudah menggadaikan pilihan dengan dua lembar uang warna merah untuk kepemimpinan lima tahun ke depan.
Apalah artinya Rp 200.000 untuk 5 tahun atau Rp 40.000 per tahun atau Rp 3.333 per bulan atau hanya Rp 111 per hari. Jangan korbankan masa depan lima tahun cuma karena Rp 111 per hari, urai Om Bah.
Om Bah bilang aksi-aksi tidak terpuji itu biasanya masih terjadi di masa tenang. “Saya harap masyarakat Lampung bisa menahan berbagai godaan yang merendahkan martabat,” katanya.
Bachtiar menghimbau penyelenggara pilgub dapat menjalankan tugas. Om Bah yakin penyelenggara dan aparat punya kapabilitas, integritas, dan moralitas perpegang teguh pada peraturan serta perundang-undangan.
Begitu pula dengan partai politik, menurut Om Bah, harus bertanggung jawab membangun pendidikan politik, menjauhkan praktik kotor seperti politik uang, mobilisasi massa yang mengarah anarkis.
Om Bah mengajak semua pihak bersuka cita datang ke TPS-TPS dan mentukan pilihan sesuai hati nurani.