Foto ist |
Calon petahana Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengajak masyarakat Sukadana, Lampung Timur (Lamtim), untuk memilih nomor urut 1 pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 27 Juni 2018.
Menariknya, pada acara silaturahmi dan berbuka bersama masyarakat Sukadana, Senin (4/6), diakhir sambutannya, Ridho mengungkapkan bahwa masyarakat yang bisa menentukan pilihannya untuk lebih sejahtera lima tahun ke depan, bukan mata sipit.
“Maka saya berharap pada kesempatan yang baik ini memohon doa restu dan dukungan dari seluruh bapak ibu dan tolong disampaikan pada seluruh keluarga besar kita yang mungkin belum hadir pada kesempatan baik ini agar pada tanggal 27 Juni ke depan bisa memenangkan…bisa kembali memenangkan pilgub dan kemenangan kita pasangan calon nomor urut satu adalah kemenangan kita semua seluruh warga masyarakat di provinsi Lampung ini,” sebut Ridho.
Dia juga menyebutkan tantangan, ancaman dan gangguan terkait dengan masa depan Provinsi Lampung.
“Masa depan Provinsi Lampung milik kita. Kita yang perjuangan, kita yang jaga dan kita yang bangun Lampung ini supaya ke depan lebih maju dan lebih sejahtera ditangan kita sendiri, bukan ditangan orang lain, bukan ditangan mata sipit apalagi,” ucapnya menekankan.
“Yang satu menit terakhir tolong direkam, diupload,” timpal Ridho.
Apa yang disampaikan Ridho besar kemungkinan menjurus kepada pasangan calon nomor urut tiga, Arinal Djunaidi dan Chuanunia atau biasa disapa Nunik. Kemungkinan itu karena terlihatnya bos PT Sugar Group Compoanies (SGC) Purwanti Lee, dalam sejumlah kampanye Arinal-Nunik.
Padahal, pada Pilgub Lampung sebelumnya, 9 April 2014, yang menghantarkan Ridho-Bachtiar memimpin Lampung, juga didukung oleh Purwanti Lee. Kala itu, konsep kampanyenya juga serupa dengan apa yang dilaksanakan pasangan Arinal-Nunik saat ini. Yakni mengawali perkenalan dengan sejumlah gelaran Wayang dan konser musik yang menghadirkan artis-artis ibu kota.
Sebelumnya, Ridho memaparkan capaian provinsi Lampung dalam tiga tahun kepemimpinannya bersama Bachtiar Basri. Seperti terobosan jalan tol terpanjang di Indonesia, sepanjang 250 kilometer dari Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, sampai Kabupaten Mesuji.
Kemudian, pembangunan Bandara Internasional Radin Inten II, dan Dermaga penyeberangan eksekutif Merak-Bakauheni, perbaikan infrastruktur jalan provinsi dan ditarget memperbaiki jalan-jalan pedesaan dalam penguatan sektor pertanian agar petani bisa lebih sejahtera.
Sementara pencapaian secara nasional, dalam dua tahun terakhir berturut-turut Provinsi Lampung mampu mengalahkan Sumatera Selatan dalam penanganan kemiskinan.
Sebelumnya ada 380 desa miskin, sekarang tinggal 119 desa miskin tertinggal. Dan dua tahun berturut-turut desa Lampung terbaru Nasional.
Juga penangganan konflik sosial, selama tiga tahun berturut-turut meraih peringkat terbaik Nasional. Indeks ketahanan nasional juga meraih peringkat lima nasional atau terbaik di Pulau Sumatera.
Dan hanya dalam waktu tiga tahun kepemimpinan Ridho-Bachtiar, daya saing Lampung naik tajam. Semula peringkat 25 naik ke peringkat 11. (niz/rel)