Arti Pancasila Menurut Tokoh-tokoh Lampung

Presiden Jokowi di salah satu kegiatan. Foto ist

BANDARLAMPUNG —Hai anak muda Indonesia! Kalian tentu ingat tepat hari ini dirayakan sebagai Hari Lahir Pancasila, bukan?.

Berdasarkan Keppres 24/2016 tanggal 1 Juni 2016, Presiden Joko Widodo menetapkan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 1945 yang dilakukan di Gedung Merdeka, Bandung, tempat Konferensi Asia-Afrika 1955 dulu berlangsung.

Kok bukan 22 Juni atau 18 Agustus ya? Benar, penetapan ini sejatinya hasil proses pergulatan perdebatan kebangsaan sejak lama. Meminjam istilah sejarawan Asvi Warman Adam, ini akhir titian 48 tahun penantian. Sehingga, demi melengkapi sejarah ketatanegaraan kita, Hari Lahir Pancasila 1 Juni, ditetapkan.

Pertimbangan Presiden apa? Pertama, sebagai dasar dan ideologi negara RI, asal usul Pancasila harus diketahui bangsa Indonesia dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi, sehingga kelestarian dan kelanggengannya senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Kedua, sejak lahir 1 Juni 1945, Pancasila berkembang hingga menghasilkan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 oleh Panitia Sembilan, yang jadi rumusan final Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, 18 Agustus 1945. Dari situlah muasal tanggal yang per tahun kita peringati, melalui Keppres 18/2008 ditetapkan sebagai Hari Konstitusi.

Dan khusus buat kalian anak muda Indonesia, sebagai mesin pengingat, redaksi telah menghimpun pendapat singkat beberapa tokoh dalam bentuk umpan kata bertajuk Lima Kata tentang Pancasila, kemarin (31/5/2018). Ini dia!

Lima Kata tentang Pancasila. Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya yang juga Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Lampung Firmansyah Yunialfi Alfian lugas menjawab.
 “Saya Islam, pasti saya Pancasila.” Sejuk mendengarnya ya?

Pendapat lain dikemukakan Rektor Universitas Lampung Hasriadi Mat Akin. Apa itu? “Pancasila pusaka pemersatu bangsa Indonesia,” ujarnya. Bukan main, luar biasa.

Pendapat agak senada diungkapkan Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus, yang mantap menjawab. “Perekat budaya pemersatu rakyat Indonesia,”.

Sejurus, pria berjuluk Bupati Kopi ini seolah bak mengingatkan, Pancasila melingkupi seluruh warisan cagar budaya Nusantara, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote.

Pendapat brilian dihadirkan Rektor Universitas Bandar Lampung Yusuf Sulfarano Barusman. Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Lampung ini mengemukakan jawab, “Pancasila ideologi terbaik di dunia!”. Wow!

Pendapat penyemangat sekaligus pengingat, datang dari Ketua DPRD Lampung Dedi Aprizal. Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Lampung yang notabene pria perawat satu-satunya yang sukses menjabat Ketua DPRD provinsi se-Indonesia ini sontak menjawab. “Pancasila membangun optimisme mencegah radikalisme.”

Optimisme. Keren bukan?

Terakhir, lima kata kaya makna juga dinarasikan anggota DPD RI daerah pemilihan Lampung, Andi Surya. Tanpa ragu, senator petahana ini menjawab.

“Aku Indonesia, karena jiwaku Pancasila.” Spechless, demi mendengarnya.

Itu dia, anak muda Indonesia, lima kata tentang Pancasila. Sekali lagi, untuk pengingat kita. Sekarang giliran kalian ya? Lima kata tentang Pancasila, menurut Anda? Selamat Hari Lahir Pancasila. Merdeka!. (Rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *