Warga melintas di jalan Wates-Bekri Lampung Tengah |
Lampung Tengah – Warga hanya bisa pasrah melihat banyak jalan milik Pemerintah Provinsi Lampung yang rusak dan belum diperbaiki sampai saat ini. Bagi warga Wates, Bekri, atau Kalirejo, saat ini bisa bernostalgia setiap hari begitu hendak bepergian.
Mereka harus melewati jalan rusak, penuh kubangan, dan jeglongan di musim hujan. Hal tersebut dirasakan warga seperti kembali ke suasana tahun 1970-an dan 1980-an, saat jalan itu masih untuk perkebunan.
Menurut Suwandi warga Bekri, hal tersebut sudah biasa dan ini seperti kembali ke zaman dulu. Dimana jalan banyak yang rusak.
“Kembali ke zaman dulu, dikeluhkan juga tidak ada gunanya. Pemerintah tidak mendengar dan kalaupun ngomong, paling berdalih faktor alam,” ujar Suwandi, Selasa 24 April.
Suwandi juga mengatakan, jika pemerintah mengamati sejak dulu, satu-satunya penyebab jalan rusak di Jalan Wates – Bekri, karena tidak adanya saluran air di kiri kanan jalan atau talud untuk pengamanan badan jalan.
“Mungkin pemerintah lupa, daerah ini perlintasan air dari Tanggamus dan Pringsewu, menuju Metro, Lampung Timur, dan laut lepas,” katanya.
Truck melintas di jalan milik Pemprov Lampung yang rusak |
Sedangkan menurut Guntur, sopir truk yang melintas, jalan ini poros ekonomi Lampung Tengah dan Pringsewu. Hasil pertanian atau barang kebutuhan sehari-hari warga melewati jalur ini setiap hari.
“Sudah malas ngomentari jalan jelek mas. Yang penting mohon dengan hormat kesadaran pemerintah (Pemprov Lampung) memperbaikinya,” harapnya.
Hal senada disampaikan sopir truk lainnya Heri. Hampir setiap hari tampak pemandangan truk rusak atau pecah ban di sana. “Sudah perjalanan ditempuh lebih lambat tiga kali dari biasanya, kendaraan sering rusak,” katanya.(Bams)