Suasana kampanye Arinal-Nunik. Foto ist |
Pesawaran – Calon Wakil Gubernur Lampung Chusnunia yang disapa Nunik meminta kredit usaha tani sebesar Rp20 juta untuk peningkatan kesejahteraan petani.
Nunik mengatakan bahwa warga harus tahu calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan dipilih melalui programnya. “Jenengan (warga) kenal siapa yang akan dipilih. Arti nama saya (Chusnunia) niat yang baik,” ungkap Nunik mengawali perkenalannya.
Menurutnya, orang desa luar biasa. “Gak usah bingung jadi orang desa, orang desa itu luar biasa. Gak papa jadi orang desa, yang penting rezekinya kota,” imbuhnya.
Bupati Lampung Timur nonaktif ini menyampaikan niatnya menemui warga Way Ratai, Wates, Pesawaran untuk silaturahmi. “Niat saya kemari adalah silaturahmi, niat saya berpolitik adalah ibadah,” tuturnya.
Nunik membeberkan Program Kartu Petani Berjaya adalah satu-satunya ketika ada anak petani diterima di fakultas petanian akan diberikan beasiswa. “Jenengan (warga) pengen anaknya pinter opo ora (atau tidak). Jenengan (warga) pengen anak e (anaknya) lulus sarjana pertanian opo ora (atau tidak),” tanyanya.
Masih kata dia, bersama Arinal Djunaidi dirinya akan mengalokasikan anggaran untuk kredit usaha tani sebesar Rp20 juta. “Nanti anggaran kita akan dialokasikan untuk kredit usaha tani sebesar Rp20 juta. Selanjutnya dengan kredit usaha tani sebesar Rp20 juta ojo nganggo tuku motor (jangan buat beli moto), ojo nganggo tuku lipstik (jangan buat beli lipstik), ojo nganggo tuku bedak tapi untuk memberikan bantuan kepada petani ketika nandur (menanam) singkong iso kanggo gawe (bisa untuk buat) keripik atau usaha-usaha liyane (lainnya). Supaya ada peningkatan kesejahteraan. Cocok opo mboten (cocok apa tidak),” bebernya.
Dan satu lagi, kata Nunik, bersama Pak Arinal akan ada anggaran khusus untuk pemberdayaan perempuan. “Ini yang khas tidak ditempat lain, saya minta khusus juga untuk setiap satuan kerja anggaran harus peka gender. Perempuan di Lampung inikan 50 persen. Perempuan yang separuh ini anggaran harus pro terhadap perempuan,” jelasnya.
Program-program di dinas, tambah Nunik, juga harus ada untuk perempuan dan anggaran APBD juga harus ada untuk perempuan. “Program juga untuk bapak-bapak misalkan handtraktor, misalkan untuk bank sampaih. Nanti kita akan perbanyak bikin program kolam pekarangan rumah jadi bisa diisi patin, lele, dan gurame. Program lainnya juga banyak dari kesehatan, pendidikan dan pembangunan. Ora ngomonge (tidak bicara) gratis tapi berkualitas,” urainya.
Bejo (50) petani kebun menanggapi program Arinal – Nunik dengan antusias. “Senang biar petani punya usaha dan lebih maju. Masyarakat juga bisa bantu yang pengangguran. Nanti diajak mereka yang pengangguran kalau petaninya sudah ada usaha,” ungkapnya.
Menurutnya, program untuk pekarangan rumah dijadikan kolam sangat bagus. “kan bagus itu, misal ada kolam lele bisa suruh pemuda bantu garap, jadi mereka gak nakal karena penggangguran kadang ujung-ujungnya gak bener. Atau kita ajak bikin bata, kan seneng ada kerjaan tapi selama ini mau buka usaha susah karena gak ada modal,” ucapnya. (rel)