Ketum BNM RI, Fauzi Malanda (kiri) dan Sekjen, dr. Adi. Foto ist |
Bandarlampung- Dewan Pimpinan Pusat Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI)
terus bergerak mensosialisasikan bahaya narkoba.
Dalam waktu dekat ini, BNM RI akan menjalankan program jangka pendeknya yaitu, Workshop Training Of Trainer (TOT) penyuluhan narkoba yang akan diikuti Pengurus DPP BNM RI dan DPC yang melibatkan tokoh agama serta mahasiswa.
Ketua Umum BNM RI Fauzi Malanda RDB menuturkan, kegiatan itu akan dilaksanakan segera.
“Untuk lokasi, tentunya di Bandar Lampung,” kata Fauzi, Kamis (19/04).
Menurut Fauzi, Workshop ini bertujuan untuk mencetak calon penyuluh sosialisasi bahaya narkoba, untuk kegiatan ini BNM RI mengambil tema Indonesia Perang Terhadap Narkoba.
“Kegiatan ini Insyallah akan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolosian. Penanggulangan narkoba tidak akan nisa hanya diselesaikan oleh pemerintah saja. Karena kemampuan pemerintah sangat terbatas,” ujarnya.
Untuk itu lanjut Fauzi, peran masyarakat sangat diharapkan, termasuk maasyarakat yang sudah terorganisir.
“BNM RI harus banyak berperan di bidang pencegahan. Kami lahir karena pannggilan Allah SWT. Untuk ikut menyelamatkan generasi muda di nusantara ini,” kata dia.
Fauzi berujar, Workshop yang akan dilaksanakan ini untuk mengingatkan kembali bagi yang sudah atau pernah ikut di pelatihan semacam ini.
“Ini dilakukan kepada semua penggiat anti narkoba. BNM RI berupaya meningkatkan kemampuan terhadap anggota untuk menghadapi semua tantangan dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN),” tegasnya.
Dengan kegiatan ini kata dia, diharapkan kepada seluruh anggota BNM RI khususnya, sejak saat ini dan kedepan sebagai penggiat anti narkotika, harus mau dan mampu meng-upgrade diri.
“Mempelajari hal-hal yang erkait dengan P4GN. Misalnya, aspek yuridis terkait dengan narkotika (UU 35/2009 dan UU NO 5 tahun 1998 tentang Psychotropika). BNM RI membutuhkan karakter seorang penggiat yang pantang menyerah,” imbuhnya.
Fauzi menuturkan, pihaknya meminta kepada institusi yang konsen dengan masalah narkoba agar lebih proaktif menggandeng organisasi seperti BNM RI, untuk itu lanjut Fauzi, terbentuknya BNM RI ini semata-mata didasari niat rulus dan hati yang bersih.
“Tidak lain bertekad untuk Ikut ambil bagian menyelamatkan anak bangsa. Bukankah Bapak Presiden RI telah menyatakan baru-baru ini di Papua, Indonesia perang terhadap narkoba dan dibutuhkan juga peran masyarakat,” tukasnya. (Red)