Sensasi Memancing di Bawang Papan Kampung Gunungkatun Tulang Bawang Barat

Tuba-
Teriknya langit di kampung Gunungkatun Kabupaten Tulangbawang Barat pukul 10:20
WIB tak menyurutkan dua keluarga dari Jakarta saat pulang kampung untuk
menghabiskan Weekend dengan memancing diatas perahu di lokasi Bawang Papan
tempat areal memancing di atas pohon yang terendam air.
Kurang lebih
setengah jam perjalanan melalui jalur air, tiga perahu yang dikayuh dari
kampung Gunungatun menuju Bawang Papan akhirnya tiba juga, meski terkadang yang
terbesit dipikiran ada rasa takut bagaimana seandainya perahu ini karam.
Namun, rasa
takut akan karamnya perahu terbayarkan saat tiba di lokasi Bawang Papan,
sensasi memancing diatas pohon yang tergenang air menjadi kesan tersendiri bagi
yang sudah merasakan keindahan alam asri yang jauh dari hiruk pikuk kehidupan
kota.
Penatnya
rutinitas bekerja di Jakarta bagi Ridwan dan Rudy saat memboyong istri dan
anaknya untuk menghabiskan akhirpekan di kampung halamannya di Gunungkatun
terasa hilang saat menyambangi areal rawa Bawang Papan saat memancing diatas
perahu.
Teriknya
matahari saat memancing dapat teratasi dengan berpindah-pindah dari pohon satu
kepohon lainnya. Terlebih bidikan kamera tak disia-siakan saat berada di lokasi
batang pohon yang sebagian tenggelam didalam genangan air untuk menepikan
perahu sambil memancing ikan air tawar ini dari batang pohon lain kepohon
lainnya.
“Benar-benar
alami suasananya, ga ada suara mobil,apalagi kebisingan. Yang ada suara alam
kita rasakan disini,” ucap ayah empat anak ini sambil teringat pengalamannya
memancing di Bawang Papan.
Terlebih
saat berada di Jakarta memang tujuannya untuk memancing di atas pohon yang
tergenang air dari sungai Batang Hari. Selama disana hanya tiga perahu saja
yang memancing ikan di Bawang Papan.
“Kita
sengaja pulang kampung demi mancing di Bawang papan,” jelas Rudi.
Sementara
kepala kampung Gunungkatun Malay, Firdon Rasyid mengatakan, jika Bawang Papan
tak banyak yang tahu terutama orang-orang luar. Meski begitu justru tantangan
berpetualang ke lokasi tak semudah yang dibayangkan.
Melalui
pintu masuk kampung Gunungkatun lokasi areal pemancingan akan mendapatkan
pengalamannya. Terlebih kondisi air yang menggenang hingga atas pohon tidak
selamanya didapatkan. Jika permukaan sungai batang hari naik, maka akan meluap
ke rawa-rawa, dan disitulah momen yang tepat bila akan memancing di atas pohon.
“Jika orang
luar akan merasakan sensasi memancing di Bawang Papan, tentunya harus
melibatkan orang pribumi disini. Sebab akan kesasar jika tak ada pemandu ke
lokasi dimana tempat mancing yang bukan main indahnya suasana yang akan
dirasakan,” pungkas kepala Desa Gunungkatun Malay. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *