Survei Pilkada, Charta Politika Coba Bohongi Masyarakat Lampung

Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya

BANDAR LAMPUNG-
Setelah ‘membuat’ kesalahan pada survei Pilkada DKI antara Ahok-Djarot dan
Anis Baswedan-Sandiaga Uno dengan kekalahan 16% beberapa waktu lalu.

Lembaga
Survey Charta Politika Indonesia diduga mencoba ‘menipu’ di Pilkada Lampung.
Caranya
dengan mengatakan hasil survey-nya mengatakan, pasangan petahana M. Ridho
Ficardo- Bachtiar Basri memiliki kinerja di atas 70% di sejumlah sektor
unggulan, seperti pendidikan dan kesehatan.

Disebutkan
juga di beberapa daerah kepuasan masyarakat di atas 70%, seperti dirasakan
masyarakat disejumlah kabupaten di Lampung.
Seusai
Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, lembaga ini sebenarnya sudah kehilangan
kepercayaan publik karena semua prediksinya justru mendatangkan kekalahan
Ahok-Djarot.
Direktur
Eksekutif Rakata Institue, Eko Kuswanto mengungkapkan sangat menghormati dan
menghargai setiap lembaga yang menggelar hasil survey pemilihan gubernur
Provinsi Lampung.
Namun perlu
dicermati dari berbagai sudut apakah lembaga tersebut kerap menggelar survey
secara berkala atau tidak.

“Harus
kita cermati lagi apakah lembaga tersebut kerap menggelar survey di Lampung
secara berkala atau baru pertama kali, atau bisa juga sudah tiga kali tapi baru
hari ini di release,” ucapnya.
Lalu, apakah
baru pertama kali menggelar survey dan langsung di rilis hari ini. Masyarakat
juga perlu mencermati apakah lembaga tersebut pernah salah dalam melakukan
survey atau tidak.

Baca: Survei Pilgub Lampung, SMRC Akui Dibiayai Demokrat

“Apakah
lembaga tersebut pernah salah dan selalu akurat setiap melakukan hasil survey,
jika 100 persen benar kita percaya namun bila pernah salah kita harus
mencermatinya bahwa hasil surveynya bukan akhir,” kata dia, Selasa (20/03/2018).
Menurutnya,
sangat menarik jika banyak lembaga survey yang berlomba-lomba memunculkan
hasilnya dan bila berbagai pihak menggelar riset diingatkan kembali bahwa track
record hasil surveynya dapat menjadi penilaian.

Sejauh ini,
Rakata Institute yang paling lama berkiprah di Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) Lampung sejak 2008, pada bulan April nanti akan menerbitkan rilis
tentunya akan diimbangi dengan data dan hasil uji lapangan. (red)‎

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *