Elemen Tuding Realisasi DAK Disdikbud Lampung Timur Serampangan

Al Basit
Lampung
Timur – Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Tata Kelola (DAK Takola) pada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Lampung Timur menjadi sorotan,
pasalnya, gambar pada perencanaan dan RAB diduga tidak menjadi acuan.
Ketua Bidang
Hukum dan HAM LSM Topan RI Provinsi Lampung Al Basit mengatakan, dalam
pelaksanaan pembangunan Sekolah Dasar (SD) melalui anggaran DAK dengan program Takola
Tahun Anggaran 2017 lalu yang diperuntukan ke puluhan SD ternyata diragukan,
lantaran gambar atau RAB bangunan tidak menjadi acuan, sementara, pihak
konsultan merencanakan melalui gambar proyek.
Data yang  yang dihimpun Topan RI, Kabupaten Lampung
Timur tahun anggaran 2017 tidak kurang dari 60 SD yang mendapatkan bantuan dati
kementrian pusat melalui program Takola, dengan kisaran anggaran terkecil Rp 114
juta, dan tertinggi sebesar Rp 492 juta lebih.
Wakil Kepala
Sekolah Bidang Sarana Prasarana SMK N 1 Raman Utara Sutarmanto, sekaligus
sebagai ketua Tim Konsultan Takola membenarkan ihwal proyek yang dikerjakan
secara swakelola tersebut tidak mengacu pada gambar, ironisnya, meskipun gambar
rencana proyek itu dibuat untuk program dimaksud.
 “Tetapi
dari hasil tim konsultan semua sekolah yang mendapatkan program takola itu sudah
sesuai dengan apa yang diajukan, kita rehap sesuai tingkat kerusakan
masing-masing sekolah,” ujar Sutarman, Kamis (01/02/2018).
Ia menjelaskan,
gambar perencanaan yang telah dibuat dan diperuntukan kepada masing-masing
sekolah penerima itu juga benar adanya, karena tim konsultan sebanyak 12 orang
juga sebelumnya telah melakukan survey terlebih dahulu, dan ditemukan tingkat
kerusakan sekolah ternyata berbeda-beda.
Meskipun
mengakui pelaksanaan telah mengacu dan sesuai aturan, Sutarman juga mengakui
perihal pembuatan gambar perencanaan tersebut bukan dibuat oleh konsultan,
melainkan siswanya.
“Iya
memang yang buat gambar itu siswa, tapi kita selaku konsultan, juga ikut
mendampingi siswa, pada saat membuat gambar,” terangnya.

Meskipun
demikian kondisi pelaksanaan Takola ahun angtgaran 2017, namun pihaknya selaku
konsultan telah melakukan verifikasi sebanyak 200 sekolah, untuk diajukan
kembali pada program Takola tahun anggaran 2018. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *